MAKASSAR - Bisa jadi saking bersemangat ikut berpartisipasi menangkap Noordin MTop, tim unit khusus Kepolisian Sektor Kota Panakkukang menangkap seorang pria mirip gembong teroris asal Malaysia itu
BACA JUGA: 240 Mantan Teroris Tak Tersentuh
Namanya Taufan Haji alias Mustofa AkbarMustofa dibekuk di rumah kontrakannya, Jalan Pengayoman Blok F5 No 5, tepat di belakang RS Bersalin Bunda, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (25/7)
BACA JUGA: Ekspatriat India Tetap Merasa Aman
Penangkapan dilakukan setelah pemilik kontrakan melaporkan keberadaan TaufanSelama menginap di tempat itu, gerak-gerik Mustofa mencurigakan
BACA JUGA: Teroris Keluar Masuk Markas BIN?
Mendapat laporan itu, empat polisi langsung menuju lokasi dan menyelidiki kamar 103, tempat dia menginap.Kecurigaan polisi kian besar setelah melihat langsung TaufanSepintas, raut mukanya mirip dengan Noodin MTopPolisi langsung mendobrak pintu kamar dan menggelandang Mustofa ke kantor polisiPenangkapan dilakukan sekitar pukul 05.30
Saat ditangkap, Mustofa sedang mengutak-atik laptop miliknyaLelaki berjanggut itu mengenakan baju kaus berkerah warna merah dan celana kain warna hitam
Saat penangkapan itu, polisi juga membawa sejumlah barang buktiDi antaranya, lima KTP dengan dua identitas serta alamat dan tanggal kelahiran berbedaSedangkan jenis pekerjaannya wiraswasta
Pelaku menggunakan nama Taufan dan Mustofa Akbar dengan alamat Magetan, Surabaya, Luwuk Banggai, dan SumenepDi antaranya, tertulis kelahiran 1961, 1963 dan 1964, bulan, tanggal, dan alamat juga berbedaNamun, diketahui bahwa yang bersangkutan beralamat di Desa Tulung, Kecamatan Kewadenganan, Kabupaten Magetan.
Polisi juga menyita barang bukti lain berupa satu unit laptop 8 inci, flash disk, tiga handphone, dua paspor, dua SIM A dan C, satu kartu kredit Bank Permata, tiga lembar kartu kredit Bank Internasional Indonesia, lima lembar kredit Lippo Bank, dua kartu kredit Bank Mandiri, tiga kartu kredit BCA, dan lima kartu ATM (tiga Mandiri, satu Lippo, satu BCA)Selain itu, polisi menyita sepuluh lembar chip handphone, dua buku tabungan Bank Batara dan Bank Mandiri, tiga lembar kartu perdana (mobile, wimode, flexi), sepuluh lembar voucher, dan uang tunai Rp 700 ribu
Yang paling mencurigakan, Mustofa juga melengkapi dirinya dengan peta seputar Sulawesi Selatan, khususnya MakassarSatu lembar kertas yang disita polisi juga menunjukkan sketsa rumah jabatan gubernur Sulsel dan BNI di Jalan Jenderal Sudirman
Atas semua bukti itu, polisi menginteroga MustofaHasil sementara, Mustofa mengaku berhasil membobol empat bankKepada penyidik, dia mengaku telah mengambil Rp 100 juta lebih dari empat bank berbeda tersebut
Informasi yang dihimpun Fajar merinci uang yang telah dibobol MustofaAntara lain, Bank Mandiri sejumlah Rp 40 juta, Lippo Bank Rp 10 juta, BII Rp 29 juta, dan BCA Rp 29 jutaPembobolan tersebut diduga dilakukan secara online dengan menggunakan laptop
''Namun, hingga kini modus pembobolan yang dilakukan tersangka masih kami dalamiKami menduga praktik ini sudah lama dilakukan tersangka,'' ujar Kapolres Kota Makassar Timur AKBP Mansjur yang didampingi Kapolsekta Panakkukang AKP Satria AVebrianto
Hasil pemeriksaan sementara menyebutkan, Mustofa tiba di Makassar sejak 29 Juni laluDia bertolak dari Kabupaten Luwuk Banggai dan masuk Makassar dengan pesawat Batavia AirSebelumnya, di Luwuk Banggai, Mustofa menginap satu bulan
Ditilik dari paspornya, Mustofa diketahui telah malang melintang dari beberapa negaraNegara yang pernah dia kunjungi adalah Malaysia, Thailand, Singapura, Jepang, dan AustraliaKunjungan ke negara tersebut dilakukan sejak 1995 hingga 1997
Atas tangkapan itu, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Mathius Salempang langsung mendatangi Polresta Makassar TimurMathius sempat menemui Mustofa dan meminta keterangan seputar aktivitasnyaSayang, Mathius tak membeberkan hasil pertemuannya dengan Mustofa
''Sementara penyidik sedang bekerja keras untuk mengungkap siapa sebenarnya dia,'' jelas Mathius saat dicegat wartawan setelah menemui MustofaHingga tadi malam, Densus 88 Polda Sulselbar juga turut menyelidiki keberadaan Taufan(rah/jpnn/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hayono Isman Incar Posisi Ketua DPR
Redaktur : Tim Redaksi