BATAM - Kelompok spesialis ngutil dari mall ke mall di Batam dicokok polisi. Kelompok yang melibatkan tiga ibu rumah tangga itu dicokok karena ketahuan dan tertangkap tangan ngutil aneka barang di sejumlah mall dalam waktu berbarengan.
Mereka yakni Ishak (38), Khafidah (37), Yunita (42) dan Emy (45). Kuartet tukang ngutil di mall ini diringkus Unit Reserse Kriminal Polsek Batam Kota bekerja sama dengan Unit Reserse Polsek Sekupang, pada aksi terakhir mereka di Plaza Botania, pada Jumat (17/5) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dari tangan mereka berhasil diamankan barang bukti curian berupa lusinan pakaian dalam seperti BH dan underwear bermerek, susu kemasan, lusinan sendok makan, pakaian mahal, serta makanan ringan juga berbagai macam sabun mandi dan shampo yang bernilai jutaan rupiah. Selain barang curian, diamaknakn pula mobil Toyota Corona plat kuning dengan nopol BP 1825 XN yang sengaja dipalsukan untuk mengelabui polisi, yang digunakan sindikat ini dalam beraksi.
Persiapan penyergapan pengutil ini sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Duet Reserse polsek Batam Kota yang dipimpin Panit Buser Aiptu Tigor Dabariba dan Reserse Polsek Sekupang yang dipimpin langsung Iptu Mangiring Hutagaol awalnya menyanggongi sebuah salon di jalan Kulindo, Tiban Centre. “Informasinya, dua pelaku merias diri di salon sebelum beraksi,” kata Tigor.
Polisi berpakaian preman pun berpencar dan mengintai pelaku. Dua jam mengintai, sedan warna ungu BP 1825 XN yang disupiri Ishak alias Ucok pun menjemput. Dalam sindikat ini, Ucok bertugas mengantar Yunita, Emy dan Khafidah ke mall sasaran mereka.
Dari salon, sedan sindikat ini meluncur ke Top 100 Jodoh. Ucok menurunkan anggotanya di pinggir jalan di depan Top 100, tidak di area parkir. Lalu ia pergi meninggalkan lokasi dan berputar di sekitar Top 100 untuk memantau keadaan.
Di dalam Top 100, ketiganya bergerak cepat dan berbaur serta bersikap seperti pengunjung pada umumnya. Tapi, sejumlah pakaian dan barang berharga mereka gasak dan diselipkan di balik pakaian mereka. Tak lebih dari lima belas menit, ketiganya kompak keluar dengan membawa hasil curian tanpa sedikitpun dicurigai. Ucok langsung menjemput setelah dihubungi.
Dari Top 100, mereka menuju DC Mall untuk beraksi. Keempatnya tak sadar bahwa gerak-gerik mereka sudah dipantau polisi. Di DC Mall, polisi sudah berniat menyergap mereka. Tapi, seperti sudah curiga dibuntuti, ketiga ibu pelaku keriminal ini cukup licin dan mampu menghilangkan jejak dari intaian. Polisi sempat kehilangan jejak.
Namun, itu tak berlangsung lama. Polisi langsung menuju ke Plaza Botania. Tempat yang diduga menjadi sasaran berikut mereka. Polisi akhirnya berhasil menemukan sedan yang dikendarai ucok sedang berputar-putar di sekitar plaza. Yunita, Emy dan Khafidah sedang beraksi di dalam plaza.
Tak mau buang waktu, polisi langsung menyergap Ucok tanpa perlawanan berarti walau ia sempat membantah keterlibatannya. Ucok tak bisa mengelak ketika polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga hasil curian. Polisi pun langsung menyisir setiap sudut plaza mencari tiga anggota sindikat maling yang sedang beraksi itu. Yunita dan Khafidah ditemukan polisi di dalam swalayan.
Saat keluar dari swalayan dengan membawa masing-masing dua tentengan plastik, barulah polisi menangkap keduanya saat sedang berjalan menuju sedan Ucok. Keduanya sempat berteriak menolak ditangkap. Tapi akhirnya keduanya memilih diam dan pasrah. Sedangkan Emy ditangkap beberapa menit kemudian di depan Plaza saat hendak berusaha kabur.(jpnn)
Mereka yakni Ishak (38), Khafidah (37), Yunita (42) dan Emy (45). Kuartet tukang ngutil di mall ini diringkus Unit Reserse Kriminal Polsek Batam Kota bekerja sama dengan Unit Reserse Polsek Sekupang, pada aksi terakhir mereka di Plaza Botania, pada Jumat (17/5) sekitar pukul 18.00 WIB.
Dari tangan mereka berhasil diamankan barang bukti curian berupa lusinan pakaian dalam seperti BH dan underwear bermerek, susu kemasan, lusinan sendok makan, pakaian mahal, serta makanan ringan juga berbagai macam sabun mandi dan shampo yang bernilai jutaan rupiah. Selain barang curian, diamaknakn pula mobil Toyota Corona plat kuning dengan nopol BP 1825 XN yang sengaja dipalsukan untuk mengelabui polisi, yang digunakan sindikat ini dalam beraksi.
Persiapan penyergapan pengutil ini sudah dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Duet Reserse polsek Batam Kota yang dipimpin Panit Buser Aiptu Tigor Dabariba dan Reserse Polsek Sekupang yang dipimpin langsung Iptu Mangiring Hutagaol awalnya menyanggongi sebuah salon di jalan Kulindo, Tiban Centre. “Informasinya, dua pelaku merias diri di salon sebelum beraksi,” kata Tigor.
Polisi berpakaian preman pun berpencar dan mengintai pelaku. Dua jam mengintai, sedan warna ungu BP 1825 XN yang disupiri Ishak alias Ucok pun menjemput. Dalam sindikat ini, Ucok bertugas mengantar Yunita, Emy dan Khafidah ke mall sasaran mereka.
Dari salon, sedan sindikat ini meluncur ke Top 100 Jodoh. Ucok menurunkan anggotanya di pinggir jalan di depan Top 100, tidak di area parkir. Lalu ia pergi meninggalkan lokasi dan berputar di sekitar Top 100 untuk memantau keadaan.
Di dalam Top 100, ketiganya bergerak cepat dan berbaur serta bersikap seperti pengunjung pada umumnya. Tapi, sejumlah pakaian dan barang berharga mereka gasak dan diselipkan di balik pakaian mereka. Tak lebih dari lima belas menit, ketiganya kompak keluar dengan membawa hasil curian tanpa sedikitpun dicurigai. Ucok langsung menjemput setelah dihubungi.
Dari Top 100, mereka menuju DC Mall untuk beraksi. Keempatnya tak sadar bahwa gerak-gerik mereka sudah dipantau polisi. Di DC Mall, polisi sudah berniat menyergap mereka. Tapi, seperti sudah curiga dibuntuti, ketiga ibu pelaku keriminal ini cukup licin dan mampu menghilangkan jejak dari intaian. Polisi sempat kehilangan jejak.
Namun, itu tak berlangsung lama. Polisi langsung menuju ke Plaza Botania. Tempat yang diduga menjadi sasaran berikut mereka. Polisi akhirnya berhasil menemukan sedan yang dikendarai ucok sedang berputar-putar di sekitar plaza. Yunita, Emy dan Khafidah sedang beraksi di dalam plaza.
Tak mau buang waktu, polisi langsung menyergap Ucok tanpa perlawanan berarti walau ia sempat membantah keterlibatannya. Ucok tak bisa mengelak ketika polisi menemukan sejumlah barang bukti yang diduga hasil curian. Polisi pun langsung menyisir setiap sudut plaza mencari tiga anggota sindikat maling yang sedang beraksi itu. Yunita dan Khafidah ditemukan polisi di dalam swalayan.
Saat keluar dari swalayan dengan membawa masing-masing dua tentengan plastik, barulah polisi menangkap keduanya saat sedang berjalan menuju sedan Ucok. Keduanya sempat berteriak menolak ditangkap. Tapi akhirnya keduanya memilih diam dan pasrah. Sedangkan Emy ditangkap beberapa menit kemudian di depan Plaza saat hendak berusaha kabur.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Seksi Kabur Dijemput Ortu
Redaktur : Tim Redaksi