BATAM - Kepolisian Resort Barelang di Kepulauan Riau menggelar sweeping di Pelabuhan Beton Sekupang, sejak pagi tadi (17/7), sebagai antisipasi masuknya narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan, yang melarikan diri saat kerusuhan beberapa waktu lalu. Razia itu juga dimaksudkan sebagai antisipasi setelah insiden kaburnya narapidana dan ratahan di Rutan Kelas I A Baloi, pagi tadi.
Pantauan batampos.co.id di Pelabuhan Sekupang, Polisi dengan senjata lengkap tampak bersiaga berjaga di pintu masuk pelabuhan. Ribuan penumpang tujuan Belawan Medan-Sekupang Batam yang tiba menggunakan kapal motor Kelud tidak luput dari pemeriksaan petugas.
Selain itu, tepat pukul 13.00 WIB, sweeping kembali dilanjutkan kembali. Kali ini yang menjadi pemeriksaan adalah penumpang tujuan Batam-Tanjung Priok-Batam yang berangkat menggunakan KM Kelud. Satu per satu penumpang menjadi target pemeriksaan terkait kaburnya 11 orang napi dan tahanan di Rutan Baloi.
Kapolsek Khusus Kawasan Pelabuhan (KKP), AKP Hendrianto mengatakan, 100 personel kepolisian terdiri dari KKP dibantu Polresta Barelang dilibatkan dalam razia itu. “Sekarang ini, tahap kedatangan tahanan kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan beberapa waktu lalu, kemudian dilanjutkan kapal yang akan pergi, pada hari ini juga, kapal tersebut tujuan Batam-Tanjung Priok,” katanya.
Pihak Dinas Kependudukan Kota Batam pun dilibatkan dalam razia itu. “Kita memprioritaskan di seluruh pelabuhan yang ada di Batam. Sweeping ini lebih kita tujukan dalam pemeriksaan dan pengecekan identitas penumpang. Dalam pemeriksaan kali ini, polisi bekerjasama dengan Disnas Kependudukan untuk mendata penumpang,” lanjutnya.
Pada pemeriksaan keberangkatan ini sedikit lebih berbeda dari pemeriksaan sebelumnya. Polisi menyebarkan lembaran kertas yang berisikan wajah 11 napi dan tahanan yang kabur. Polisi juga mencocokkan wajah-wajah yang ada di kertas tersebut dengan wajah penumpang yang akan berlayar ke Tanjung Priok.
Terlihat salah seorang pemuda yang akan menumpang KM Kelud menghindar ketika polisi mencocokkan wajahnya dengan wajah wajah napi yang ada di kertas lembaran. Namun setelah 10 menit diinterogasi dan barang bawaannya diperiksa, pemuda tersebut di izinkan polisi menuju kapal.
“Saya kaget tadi ada polisi, Bang. Mungkin karena trauma sama polisi jadi saya agak menghindar tadi melihatnya. Setelah diperiksa saya di izinkan kembali ke kapal. Saya nggak tahu kalau ada napi yang kabur dari Lapas Baloi,” kata Hamdi, salah seorang penumpang KM Kelud tujuan Tanjung Priok yang sempat dirazia polisi itu. (jpnn)
Pantauan batampos.co.id di Pelabuhan Sekupang, Polisi dengan senjata lengkap tampak bersiaga berjaga di pintu masuk pelabuhan. Ribuan penumpang tujuan Belawan Medan-Sekupang Batam yang tiba menggunakan kapal motor Kelud tidak luput dari pemeriksaan petugas.
Selain itu, tepat pukul 13.00 WIB, sweeping kembali dilanjutkan kembali. Kali ini yang menjadi pemeriksaan adalah penumpang tujuan Batam-Tanjung Priok-Batam yang berangkat menggunakan KM Kelud. Satu per satu penumpang menjadi target pemeriksaan terkait kaburnya 11 orang napi dan tahanan di Rutan Baloi.
Kapolsek Khusus Kawasan Pelabuhan (KKP), AKP Hendrianto mengatakan, 100 personel kepolisian terdiri dari KKP dibantu Polresta Barelang dilibatkan dalam razia itu. “Sekarang ini, tahap kedatangan tahanan kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan beberapa waktu lalu, kemudian dilanjutkan kapal yang akan pergi, pada hari ini juga, kapal tersebut tujuan Batam-Tanjung Priok,” katanya.
Pihak Dinas Kependudukan Kota Batam pun dilibatkan dalam razia itu. “Kita memprioritaskan di seluruh pelabuhan yang ada di Batam. Sweeping ini lebih kita tujukan dalam pemeriksaan dan pengecekan identitas penumpang. Dalam pemeriksaan kali ini, polisi bekerjasama dengan Disnas Kependudukan untuk mendata penumpang,” lanjutnya.
Pada pemeriksaan keberangkatan ini sedikit lebih berbeda dari pemeriksaan sebelumnya. Polisi menyebarkan lembaran kertas yang berisikan wajah 11 napi dan tahanan yang kabur. Polisi juga mencocokkan wajah-wajah yang ada di kertas tersebut dengan wajah penumpang yang akan berlayar ke Tanjung Priok.
Terlihat salah seorang pemuda yang akan menumpang KM Kelud menghindar ketika polisi mencocokkan wajahnya dengan wajah wajah napi yang ada di kertas lembaran. Namun setelah 10 menit diinterogasi dan barang bawaannya diperiksa, pemuda tersebut di izinkan polisi menuju kapal.
“Saya kaget tadi ada polisi, Bang. Mungkin karena trauma sama polisi jadi saya agak menghindar tadi melihatnya. Setelah diperiksa saya di izinkan kembali ke kapal. Saya nggak tahu kalau ada napi yang kabur dari Lapas Baloi,” kata Hamdi, salah seorang penumpang KM Kelud tujuan Tanjung Priok yang sempat dirazia polisi itu. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Ribu Kartu Jamkesmas Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi