Polisi Bertindak Brutal, Mahasiswa dan Wartawan Dihantam

Jumat, 01 November 2013 – 01:20 WIB
Polisi bertindak brutal. Ilustrasi/JPNN.com

jpnn.com - BAUBAU - Aksi brutal dipertontonkan polisi saat melakukan pengamanan demonstrasi keluarga tahanan Aslin Zalim (34) yang meninggal di Polres Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) Rabu (30/10). Kebrutalan tersebut mengakibatkan sejumlah mahasiswa dihantam aparat kepolisian.

Sedikitnya lima mahasiswa digelandang untuk diamankan dalam Mapolres Baubau. Satu diantaranya mengalami luka serius pada bagian kepala hingga bersimbah darah.

BACA JUGA: Polda Dinilai Mainkan Kasus Bupati Tobasa

Selain lima mahasiswa, tiga wartawan juga ikut jadi korban terkena bogem dan dorongan polisi. Mereka adalah Haryman (Kendari Pos), Suari (Buton Pos), dan Jamil (Baubau Pos). Ketiganya mendapat perlakuan keras dari aparat saat hendak mengambil gambar mahasiswa yang diseret polisi di depan Mapolres Baubau.

"Melihat ada mahasiswa yang dianiaya polisi, saya langsung mendekat untuk mengambil gambar, tiba-tiba ada oknum polisi yang memukul dan mendorong saya dari belakang," ungkap Jamil seperti yang dilansir Kendari Pos (JPNN Group), Jumat (1/11).

BACA JUGA: KPU Gorut Anggap Gugatan Sengketa Pilkada Tak Jelas

Jamil mengatakan tidak tahu persis pelaku oknum polisi yang memukulnya. Alasannya, dihantam dari belakang. "Saya tidak tahu persis orangnya, tapi ada beberapa teman wartawan menyaksikan kejadiannya dan berhasil mengambil video rekamannya," tukasnya.

Jamil sangat menyayangkan aksi brutal yang dilakukan polisi tersebut tanpa bisa membedakan wartawan yang meliput. Padahal hampir setiap hari wartawan bersinggungan di Polres Baubau. "Mungkin mereka (Polisi, red) tidak mau aksi brutalnya direkam kamera," tambahnya.

BACA JUGA: Inilah Kronologis Foto Panas Polwan Lampung

Atas kejadian yang menimpa dirinya tersebut, Jamil mengecam keras tindakan brutal dan anarkis kepolisian. Makanya, ia meminta kepada Kapolres Baubau AKBP Joko Krisdiyanto untuk menindak tegas anggotanya yang terlibat melakukan anarkis penganiayaan kepada wartawan dan mahasiswa.

"Kami teman-teman wartawan meminta kepada Kapolda Sultra untuk mengevaluasi kembali kinerja Kapolres Baubau, bila perlu diturunkan dari jabatannya karena kami menganggap dia tidak bisa mengamankan situasi di Baubau. Kami juga meminta kepada Kapolres Baubau untuk menyampaikan permohonan maafnya di semua media," tegasnya.

Wartawan lainnya, Haryman (Kendari Pos) juga mengaku kameranya dipukul polisi. Pukulan itu kata dia mengenai wajahnya ketika sedang mengambil gambar mahasiswa yang dianiaya polisi. "Bahkan parahnya lagi, ada oknum polisi yang meneriaki wartawan adalah profokator," bebernya.

Pengakuan yang sama juga diutarakan jurnalis lainnya Suari. Melihat rekannya Jamil didorong dalam blokade polisi, ia berusaha menerobos dan berteriak bahwa itu adalah wartawan. "Mereka (Polisi,red) tidak peduli, malah perut saya disiku dan leher saya terkena pukulan," tuturnya.

Pantauan Kendari Pos di lapangan,  polisi beberapa kali melepaskan gas air mata untuk membubarkan ribuan massa yang mengepung Mapolres Baubau. Massa sempat kocar-kacir. Dari arah belakang aparat polisi lainnya mengejar dan berhasil menangkap dan menyeret massa yang dianggap keras. Namun sampai dengan pukul 15.00 Wita massa masih bertahan di jalan raya depan kantor Polres Baubau dan enggan membubarkan diri.

Kedatangan massa di Mapolres Baubau dipicu insiden tewasnya Aslin Zalim (34) warga Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio yang ditahan dua malam yang lalu, Selasa (29/10). Aslin diamankan polisi saat mabuk dan ribut-ribut didekat rumahnya karena dianggap mengganggu ketertiban .

Di Polres, Aslin bukannya mendapat pembinaan yang baik, malah diduga dianiaya dan direndam di kolam. Bahkan, keluarganya yang membawakan baju ganti tidak diterima dan pagi harinya berlanjut lagi dengan hukuman skotjam yang menyebabkan dirinya kejang dan meninggal. Saat dibawa di rumah sakit, pada tubuh korban ditemukan luka gores dan lebam di tulang rusuk kanannya. (ode/ari/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Pemilik Foto tanpa Busana Terancam Batal Menikah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler