Polisi: Bom Rakitan Dijual Seharga Rp800 Ribu

Rabu, 05 Juni 2013 – 17:21 WIB
JAKARTA - Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) bersama Polda Jawa Timur terus menggali informasi yang dimiliki Fungki Isnanto (23), tersangka peledakan bom rakitan di PT Arifin Sidayu, Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim, Rabu (1/6) lalu.

Dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui bom rakitan tersebut dibuat untuk memenuhi pesanan dari orang lain. Uniknya lagi, pelaku merakit bom dengan belajar dari mesin pencari google.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, dari keterangan pelaku, bom hasil rakitannya dijual dengan harga beragam mulai dari Rp800 ribu.

"Mulai Rp800 ribuan untuk per unit bom. Dari temuan di tempat kejadian perkara (TKP) kantor travel agen, specnya bom ikan dan itu masih didalami penyidik. Masih didalami juga apakah bom itu masih dalam proses perakitan atau sudah beres," ujar mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

Sejauah ini, lanjut Boy, pihaknya belum menemukan adanya bukti keterkaitan Fungki dengan jaringan terorisme di Indonesia. Namun dari percakapan elektronik pelaku, penyidik menduga dia sebagai simpatisan pelaku teror bom Poso yang masih buron.

"Penyidik sudah memeriksa rumah orang tuanya. Ada beberapa barang bukti yang ditemukan. Diduga, tersangka ini merupakan simpatisan dari DPO (daftar pencarian orang) bom Poso, itu dari kesimpulan sementara," jelas pria kelahian 1965 itu.

Indikasi ini didapat penyidik dari hasil percakapan pelaku dalam social media yang menyebut-nyebut nama Opi Lawanga, DPO kasus pengeboman di Poso. Meski belum ada bukti kuat sebagai jaringan teror, Boy berharap penelusuran atas temuan ini bisa menjelaskan hubungan pelaku dengan kelompok jaringan terorisme.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Tegur Menkominfo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler