Polisi Bongkar Bisnis Esek-Esek Online

Sabtu, 08 Desember 2012 – 08:10 WIB
PERKEMBANGAN teknologi informasi membawa dampak sangat besar bagi masyarakat. Sebagian besar penggunanya memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memudahkan berbagai keperluan. Dari efektivitas kerja dan efisiensi waktu hingga kemudahan berinteraksi layaknya bertatap muka dengan rekannya diberbagai belahan dunia.

Berbagai kemudahan itu pula yang kemudian dimanfaatkan RW, HD dan NA untuk berbisnis esek-esek secara online. Hasilnya tidak tanggung-tanggung, bisnis yang diperuntukkan bagi pria hidung belang itu dalam sepekan omzetnya Rp 75 juta. Nahas bagi mereka karena polisi berhasil mencium bisnis haram yang dikendalikan dari salah satu hotel mewah di Jakarta.

Rabu (5/12), Satuan Resmob Polda Metro Jaya melakukan penggerebekan dan berhasil mencokok ketiganya berikut lima PSK.  Dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/12), lima PSK yang rata-rata berusia 20 tahun yakni NF, SS, WD, EV dan UP tampak tertunduk. Begitu juga sang mucikari NA dan dua operatornya RW dan HD.

’’Dalam operasinya tersangka RD menggunakan website krucil.net, bintangmawar.net dan semprot.com untuk menggaet para hidung belang,’’ terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto.

Dikatakan, iklan berisi penawaran pekerja seks komersial (PSK) dengan mencantumkan foto-foto PSK yang bisa dipesan. Iklan juga melampirkan harga masing-masing PSK sesuai kemolekan tubuh dan kecantikan PSK yang dipesan. Untuk one to one short time dengan waktu satu jam, pelaku memasang tarif Rp 600 ribu. Untuk Sum 3 atau satu laki-laki dilayani dua perempuan dengan waktu satu jam sebesar Rp 1,2 juta.

’’Untuk one to one short time dengan waktu satu jam dan main hingga dua kali, pembayarannya Rp 750 ribu," tambah Rikwanto.

Para hidung belang yang memesan, lanjutnya, sudah terima bersih dengan pembayaran yang dipesan. Karena semua keperluan, baik kamar hotel, handuk, kondom hingga pelicin telah disediakan pelaku.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Toni Harmanto mengatakan, bisnis melalui internet ini beroperasi atau menerima tamu pada Selasa hingga Sabtu mulai pukul 10.00 - 22.00 WIB. Saat penggerebekan dilakukan di Hotel Aston Kuningan Suite, khususnya pada kamar 209 dan 211, Jl Setiabudi Utara, Jakarta Selatan, tidak ada korban yang turut ditangkap.

Beberapa barang bukti yang berhasil disita adalah uang Rp 3,9 juta, 4 bungkus tisu basah, tiga botol gel pelicin, 11 buah kondom, 2 handuk, 20 lembar kartu diskon bagi pelanggan dan empat lembar key card Aston Kuningan Suite Nomor 209 dan 211.

Pelaku dijerat dengan tindak pidana perdagangan orang dan atau tindak pidana informasi transaksi elektronik dan atau pelanggaran ketertiban umum, khususnya Pasal 2 ayat (1) UU 23/2007 dan atau Pasal 27 ayat (1) UU 11/2008 dan atau Pasal 508 KUHP.

Salah satu pekerja seks komersial (PSK) yang dibekuk Satuan Resmob Polda Metro Jaya, WD, tertunduk malu saat ditunjukkan kepada wartawan, Jumat (7/12). Mengenakan t-shirt dan celana jeans panjang, gadis berusia 21 tahun itu berada di paling kiri dari 7 rekannya. Awalnya, senyum WD terlihat mengembang saat digelandang penyidik ke bagian depan Kantor Satuan Resmob Polda Metro Jaya.

Berbeda dengan 7 rekannya yang sebisa mungkin menutupi wajahnya ketika puluhan kamera dan fotografer dari berbagai media mengambil gambarnya, ia tampak santai melayaninya. Hingga salah satu penyidik perempuan nyeletuk.

"Mau jadi artis ya" Ini," tanya penyidik sambil menyodorkan kertas rilis bagi wartawan.

WD dengan sigap meraih kertas putih itu, namun kertas yang terdiri atas dua lembar itu malah dibaca. Sampai kemudian penyidik mengingatkan kali kedua.
"Kok malah dibaca, itu wajahmu," katanya seraya memberi aba-aba menutup wajah.

Selama kurang lebih 2 menit, WD mengatakan bahwa dirinya tergabung dalam bisnis esek-esek via internet sejak sebulan terakhir. Ia diajak rekannya yang turut ditangkap, tetapi ia tidak berani mengungkap rekan dimaksud. "Widya mas, aslinya Bandung. Baru sebulan diajak temen," kata dia.

Dari bisnis via online itu, ia mengaku mendapatkan keuntungan 50 persen dari tarif yang ditetapkan sang mucikari dan operator internet. Ia juga mengungkapkan bisnis esek-esek yang dijalaninya mampu meraup untung lebih dibanding bisnis serupa via konvensional. Karena banyak pria hidung belang yang menggunakan perkembangan teknologi tersebut.

Yang mengagetkan, beberapa jam sebelum dilakukan penangkapan pada Rabu (5/12) lalu, WD telah melayani 9 orang dalam sehari. Ia enggan menyebutkan dari kalangan mana saja pria hidung belang yang telah menidurinya hari itu. Namun ia mengingat bahwa salah satu dari 9 pria itu adalah orang Arab. "Lupa, ada orang Arabnya," ucap Widya singkat.

Selebihnya, ia memilih diam mengetahui rekan-rekannya tertunduk lesu menutupi wajahnya. Widya sendiri diketahui ditangkap Satresmob Polda Metro Jaya bersama empat PSK lainnya, NF, SS, EV dan UP. Polisi juga mencokok sang mucikari berinisial NA dan dua operator RW dan HD yang mengelola tiga website krucil.net, bintangmawar.net dan semprot.com. RW, HD dan NA mengendalikan bisnis esek-esek dari dua kamar Hotel Aston Kuningan Suite, Jl Setiabudi Utara, Jakarta Selatan. (tro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sunat Jatah Honorer, Masuk Sel Khusus Koruptor

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler