jpnn.com, SUKABUMI - Polisi akan membongkar makam untuk mengeluarkan jenazah MH (9), siswa di salah SD negeri Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tewas akibat dianiaya kakak kelas.
Jenazah MH akan diautopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
BACA JUGA: Siswa SD di Sukabumi Tewas Dianiaya di Sekolah, Polisi Turun Tangan
"Ekshumasi (menggali kuburan) ini untuk autopsi terhadap jasad korban agar penyebab kematiannya bisa terungkap," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibiowo, Selasa.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih menambahkan bahwa ekshumasi akan dilaksanakan pada hari Rabu (31/5). Untuk waktunya belum ditentukan pukul berapa.
BACA JUGA: Inilah Tiga Pelaku Perampokan yang Beraksi di Sukabumi
Menurut dia, pelaksanaan ekshumasi ini tentunya sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga korban dan juga memberikan izin kepada pihak kepolisian untuk melakukan autopsi terhadap jenazah MH.
Kegiatan ini merupakan bagian dari penyelidikan oleh Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota yang bertujuan mengungkap dan memastikan penyebab kematian pelajar kelas 2 SD tersebut.
BACA JUGA: Pimpinan KKB Eks Prajurit TNI Tembaki Aparat Keamanan
Pelaksanaan ekshumasi dan autopsi tersebut, kata dia, untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban, apalagi kematian MH diduga tidak wajar karena sebelum meninggal dunia ada dugaan korban mengalami penganiayaan fisik.
Hingga saat ini, kata Astuti, penyidik Satreskrim Polres Sukabumi Kota telah meminta keterangan 20 saksi yang merupakan keluarga, rekan korban, pihak sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, puskesmas, dan rumah sakit.
"Kami berharap upaya ini bisa mengungkap penyebab kematian MH. Dalam pengungkapan kasus ini Polres Sukabumi Kota bekerja sesuai dengan prosedur dan profesional," katanya.
Sebelumnya diberitakan seorang pelajar kelas 2 yang bersekolah di salah satu SD negeri di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Informasinya sebelum meninggal, korban sempat dianiaya oleh kakak kelas dan rekan sekolahnya.
Aksi perundungan tersebut diduga terjadi di lingkungan sekolah. Korban mendapatkan penganiayaan selama dua hari.
Sebelum meninggal, MH mengaku kepada orang tuanya sempat sesak napas dan sakit di bagian kepala dan dada. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pemain Asing Merapat ke Arema FC
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti