jpnn.com, SURABAYA - Polsek Tenggilis Mejoyo membongkar pemalsuan pasta gigi di Surabaya, Jawa Timur. Dua orang pelakunya telah ditangkap Tim Anti Bandit Polsek Tenggilis Mejoyo.
Keduanya pelaku adalah Mochammad Syarif (22) warga Tulangan, Sidoarjo dan Yudi alias Wae (41) asal Pacar Kembang, Surabaya.
BACA JUGA: Info Terkini Soal Pembuangan Sesajen di Gunung Semeru, Pelaku Siap-Siap Saja
Selain dua orang tersebut, masih ada pelaku lain berinisial JH yang kini jadi buronan.
Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo Ipda Deddie Setiawan mengatakan kedua pelaku ditangkap di kamar kontrakan yang biasa digunakan memproduksi pasta gigi palsu itu.
BACA JUGA: Pria Gondrong Mengamuk di Mapolres Lumajang, Teriak-Teriak Sambil Acungkan Pisau
“Kami tangkap di kamar kontrakan, Jalan Kendangsari Gang IV, Surabaya,” kata Deddie sebagaimana dilansir jatim.jpnn.com, Kamis (13/1).
Sindikat pemalsuan pasta gigi itu sudah beroperasi sejak November 2021. Mereka sudah tujuh kali mengedarkan produk tiruan mereka dan mendapatkan keuntungan puluhan juta rupiah.
BACA JUGA: Oknum ASN Surabaya Ditetapkan Jadi Tersangka, Istri Siri Terlibat, Kasusnya Besar
“Keuntungan bersih yang mereka dapat sekitar Rp 15 juta. Namun, kalau dihitung semua, kemungkinan mencapai puluhan juta,” ujarnya.
Mantan Kasubnit Tipidkor Satreskrim Polrestabes Surabaya itu menjelaskan terungkapnya kasus tersebut bermula dari informasi adanya peredaran pasta gigi dengan kemasan yang mencurigakan.
“Kemasannya agak pudar dan rasanya itu berbeda dari pasta gigi pada umumnya,” sebutnya.
Tim lalu menyelidiki asal-usul pasta gigi palsu tersebut hingga akhirnya menemukan tempat produksinya. Penggerebekan pun dilakukan.
Di sana, polisi menemukan barang bukti berupa dua karung tepung, beberapa botol cairan pemutih, botol cairan rasa min, ratusan kemasan pasta gigi bermerek, dan lakban kuning berlogo Unilever.
“Kami juga menemukan alat suntik yang digunakan mengisi bahan ke dalam kemasan dan alat pres atau pemanas menutup kemasan pasta gigi palsu,” bebernya.
Dalam bisnis berbahaya itu, Syarif merupakan anak buah JH yang bertugas meracik bahan kimia yang diubah menyerupai pasta gigi pada umumnya, sedang Wae bagian memasarkannya.
“Dia teman ayah saya, Pak. Saya dikenalkan lalu diberi pekerjaan. Dua bulan bekerja dapat upah Rp 250 ribu setiap kali produksi,” ungkap Syarif.
Wae mengaku tak mengetahui kalau pasta gigi yang dia edarkan adalah palsu. Belakangan, dia baru sadar kalau yang dijualnya produk berbahaya.
BACA JUGA: Bocah 8 Tahun Ini Bikin Pengakuan Mengejutkan kepada Guru, Kelakuan Buruk Ibunya Akhirnya Terbongkar
“Awalnya, saya mengedarkannya kayak biasa orang jualan. Terus lama-kelamaan tahu kalau palsu, tetapi ya bagaimana lagi,” ucap Wae. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi