Polisi Buru Lima Pelaku Rusuh Sampang

Senin, 03 September 2012 – 10:05 WIB
SAMPANG-Tidak cukup bukti membuat Polres Sampang melepaskan tujuh orang yang selama ini diperiksa secara maraton dalam kasus kerusuhan berbau SARA di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kec Omben, dan Dusun Gading Laok, Desa Blu"uran, Kec Karang Penang, Kab Sampang. "Mereka tidak cukup bukti sebagai pelaku kerusuhan, makanya kita lepas," terang Kapolres Sampang AKBP Solehan.

Sejauh ini, lanjut Solehan, polisi telah memeriksa 21 saksi dalam kasus tersebut. Saksi-saksi itu dari korban kerusuhan serta dari warga yang diduga terlibat dalam aksi perusakan dan pembakaran.

Sebelumnya, Polres Sampang telah menetapkan tersangka yakni Roisul Hukama yang tidak lain adalah adik kandung Tajul Muluk, terpidana tuduhan aliran sesat dalam kasus tersebut. Selain itu, polisi juga sempat mengamankan tujuh orang saksi. Namun keterlibatan tujuh orang dalam aksi tindak pidana pembakaran dan penganiayaan itu akhirnya tidak terbukti.

Kapolres mengatakan, pengamanan tujuh orang itu berawal dari keterangan saksi korban yang berada di pengungsian. "Usai kita periksa semuanya, hasilnya mengarah kepada satu tersangka yaitu si Rois. Kemudian muncul lagi lima nama-nama lainnya," ungkapnya.

Solehan mengatakan, lima nama yang sudah dikantongi identitasnya itu saat ini dalam buruan aparat kepolisian dan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO). Diperkirakan mereka saat ini lari ke luar daerah.

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, lima orang yang masuk DPO itu rata-rata adalah pemain lama, perusuh kasus yang disebut-sebut isu Syiah dan Sunni itu. Namun, pihaknya belum menyimpulkan apakah kelima DPO itu merupakan otak pelaku atau bukan. "Kalau sudah kami tangkap, baru peran mereka sebagai apa nanti akan diketahui," tuturnya.

Ditanya terkait identitas pelaku, Solehan enggan mengungkap dengan alasan masih dalam penyelidikan.    Menurutnya, selama kelima DPO itu belum tertangkap, maka pengamanan aparat kepolisian di lokasi kejadian tidak akan ditarik. "Sampai semua tersangka tertangkap dan kondisi benar-benar kondusif di TKP, otomatis polisi akan ditarik. Doakan saja mudah-mudahan mereka cepat tertangkap," harapnya.

Seperti diberitakan, Minggu (26/8) sekitar pukul 11.00 kerusuhan terjadi di dua desa di Sampang, Madura, Jatim. Kerusuhan dipicu sekelompok orang anti-Syiah yang menghadang keberangkatan 20 santri Syiah yang hendak kembali ke pondoknya di Bangil, Jawa Timur dan Pekalongan, Jawa Tengah. Dari situlah kerusuhan akhirnya tak terhindarkan.

Dalam kejadian tersebut, satu orang tewas, yakni Hamama dan seorang yang sebelumnya dinyatakan tewas atas nama Thohir, ternyata saat ini masih dalam perawatan medis di rumah sakit Sampang. Selain itu, sedikitnya lima orang mengalami luka serius dari warga Syiah dan anti-Syiah. Dalam kejadian itu, puluhan rumah milik warga penganut Syiah rata dengan tanah akibat dibakar massa. Selain itu, kerusuhan juga membuat 285 warga berbagai usia terpaksa diungsikan. (gik/rd/jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tionghoa Kalbar Kirim Roh ke Akhirat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler