jpnn.com, JAKARTA - Polri memburu pelaku penyebar hoaks yang membuat seakan-akan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, berkomunikasi dengan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lekagak Telenggen. Padahal, hal itu sama sekali tidak benar dan sudah dibantah.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Asep Adisaputra, menerangkan pihaknya mengusut kasus itu setelah ada permintaan dari pihak Kodam XVII/Cendrawasih.
BACA JUGA: Duh, Daniel Radcliffe Jadi Korban Hoaks Corona
Pihak kodam menegaskan bahwa rilis yang disampaikan media The TPNPB News dan dibuat oleh juru bicara TPNPB/OPM, Sebby Sambo itu tidak benar.
“Dari Kadispen Kodam Cenderawasih sudah menyatakan itu tidak benar. Ini pembohongan publik demi mencari popularitas dan sudah beberapa kali terjadi,” kata Asep ketika dikonfirmasi, Rabu (11/3).
BACA JUGA: Kisah Serka Hendry Pernah Ditembak KKB, Tidak Lantas Trauma
Perwira menengah itu menambahkan, dalam pengusutan kasus ini Polri bakal bekerja sama dengan Kodam Cenderawasih.
Pasalnya diketahui, saat ini Sebby Sambo berada di Papua Nugini bukan di Papua.
BACA JUGA: Dicurigai sebagai Mata-mata, Jance Magai Ditembak KKB Pimpinan Joni Botak
"Yang bersangkutan (Sebby) tidak memahami situasi di Papua dan sudah beberapa kali melakukan upaya ini seolah-olah ada komunikasi dengan pimpinan Kodam Cenderawasih," sambung Asep.
Diketahui bahwa akibat aksi penembakan yang dilakukan KKB ribuan warga sejak Jumat (6/3) hingga Senin (9/3), memilih mengungsi meninggalkan Distrik Tembagapura ke Timika.
Mereka semua berkumpul di Halaman Gereja Rehobot, Kab Mimika, untuk didata kemudian diantar ke rumah sanak saudara.
Jika situasi sudah kembali aman, mereka bakal dikembalikan lagi ke kampung halaman di Tembagapura. Warga memilih mengungsi lantaran khawatir menjadi korban penembakan dari KKB. (cuy/jpnn)
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Elfany Kurniawan