jpnn.com, SURABAYA - Polda Jawa Timur mengendus upaya pihak tertentu yang mencoba mengeruhkan suasana pada masa pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan insiden adu jotos antara Habib Umar Abdullah Assegaf dengan petugas di check point (titik pemeriksaan) Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya.
Sebab, di media sosial sudah banyak narasi bermuatan SARA dan ujaran kebencian tentang pertikaian pengasuh Majelis Roudhotus Salaf Bangil, Pasuruan itu dengan petugas Satpol PP Kota Surabaya.
BACA JUGA: Info Terkini soal Habib Umar Bangil Vs Petugas: Ada Kabar Baik sebelum Lebaran
Oleh karena itu Subdit V Siber Ditreskrimsus, Ditintelkam dan Bidhumas Polda Jatim akan menggencarkan patroli di dunia maya. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko, patroli siber itu akan menyisir berbagai unggahan tentang SARA, ujaran kebencian, hoaks dan provokasi.
“Kami akan melakukan langkah patroli siber. Kami akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA, provokasi, kemudian berita bohong ini sudah mulai banyak,” kata Trunoyudo di Surabaya, Jumat (22/5).
BACA JUGA: Habib Umar Bangil Dibegitukan, MUI Jatim Jadi Khawatir
Namun, Trunoyudo enggan memerinci pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan insiden pertikaian yang terjadi di Exit Tol Satelit, Surabaya itu. “Ini menjadi bagian penyelidikan kami,” tegasnya.
Walakin, Trunoyodo menegaskan kepolisian sudah memediasi Habib Umar dengan petugas Satpol PP Surabaya yang terlibat adu jotos. “Kedua belah pihak sudah menyatakan untuk saling memaafkan, harapan juga tanpa syarat,” katanya.(ngopibareng/jpnn)
BACA JUGA: Habib Umar Malah Begitu, Padahal Sopirnya Manut pada Petugas
Redaktur & Reporter : Antoni