jpnn.com - DENPASAR - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Denpasar memberi atensi khusus pada kericuhan di Pyramid Sound Guardian, Jalan Dewi Sri No. 33, Kuta, Badung, Senin (8/8) pagi yang melibatkan geng Satu Darah. Polisi bahkan sudah memburu empat orang warga negara asing (WNA) anggota Satu Darah yang diduga terlibat kericuhan itu.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya sudah memeriksa tiga orang saksi beberapa jam usai kejadian. Polisi juga sudah memeriksa seorang saksi dari geng Satu Darah dan sekuriti Pyramid Club.
BACA JUGA: Dosen Digerebek Istri saat Kumpul Kebo, Si Wanita Minum Cairan Pembersih
Hadi menjelaskan, saksi dari Geng Satu Darah yang diperiksa merupakan perwakilan dari Bali. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat polisi bisa mengungkap kejadian tersebut,” ucapnya.
Hadi menambahkan, anak buahnya juga sudah mengecek korban kericuhan yang menjalani perawatan di RS BIMC Kuta. Korban mengalami luka akibat terkena pecahan botol.
BACA JUGA: Maling Apes! Habis Curi Motor, Kehabisan Bensin
“Bukan kena tusuk pisau, tapi kena pecahan botol. Ini informasi dari dokter ya, saya tidak mengada-ada. Kedalaman luka korban 1,5 sentimeter dan panjang dua senti,“ paparnya.
Hingga Selasa (9/8), kata Purnomo, ada dua korban yang dirawat. Yakni satu WNA Belanda dan satu warga lokal. Kaki warga lokal yang bekerja sebagai sekuriti terkilir di bagian dengkul dan tubuhnya terkena kayu.
BACA JUGA: Malu-maluin, Oknum TNI Edarkan Narkoba di Penjara
Namun, polisi juga menghadapi kendala dalam mengungkap kasus itu. Sebab, para WNA yang terlibat aksi perusakan di Pyramid Club langsung check out dari hotel tempat mereka menginap.
“Jadwalnya empat hari (menginap, red). Tapi tiga hari menginap mereka meninggalkan hotel,” tuturnya.
Namun, katanya, beberapa WNA yang terlibat kericuhan itu masih belum semua meninggalkan Bali. Sebagian masih di Pulau Dewata.
Hadi menuturkan, ada empat orang bule yang kini sedang dicari. “Nama mereka sudah diketahui. Semuanya kita cekal agar tidak sampai keluar Bali.
Yang pasti, kata Hadi, pihaknya sudah memegang nama-nama bule anggota Satu Darah yang terlibat kericuhan. Polresta Denpasar juga sudah berkoordinasi dengan imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Mudah-mudahan tak sampai kabur yang bisa berdampak pada sulitnya penyelidikan,” harapnya. (ken/mus/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jualan Narkoba, Si Ibu Ngakunya Demi Susu Anak
Redaktur : Tim Redaksi