BACA JUGA: Ratusan Honorer Demo Minta jadi PNS
Namundemikian, belum diketahui penyebab kematian warga yang disebut ikut dalam unjukrasa itu.
"Kapolda sedang turun ke lokasi untuk menyelidiki," ujar Karopenmas Brigjen (Pol) Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Selasa (9/11) siang.
Aksi anarkis itu bermula saat ribuan warga berunjukrasa di sekitar sungai yang biasa di layari kapal tongkang pengangkut produk olahan milik Grup Sinar Mas
Dalam unjuk rasa, warga menggelar aksi memblokir jalan ke sungai
BACA JUGA: Formasi CPNS Diumumkan 15 November
Pemblokiran dilakukan dengan cara memasang kawat yang dialiri listrikBACA JUGA: Jamaah Melahirkan, Akui Kecolongan
Saat kapal melintas, ribuan warga dengan pompong (perahu tradisonal) mencoba menghadang kapalPolisi mengaku memberikan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi anarkis warga yang melakukan penyerangan"Tongkang diserangMereka naik ke tongkangPendemo melempar bom molotof dan bensin ke tongkang, terjadilah kebakaran itu," bebernya.
Akibatnya tongkang yang mengangkut bahan baku kertas itu terbakarSementara, kapal motor yang menarik tongkang bebas dari serbuan warga karena dikawal Brimob.
"Setelah situasi kondusif, dilakukan pemeriksaanSaat penyisiran ditemukan seseorang meninggal, atas nama Ahmad," katanya.
Polisi belum memberi keterangan resmi terkait penyebab kematian AhmadNamun, pihak Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) menyebut Ahmad tewas akibat luka tembak di kepalaKarena itu KPA meminta aksi refresif yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob itu diusut tuntas
"Kami menuntut ditegakkannya hukum dengan menindak pelaku penembakan," kata Iwan Nurdin dari KPA.
KPA juga meminta Menteri Kehutanan mengembalikan tanah warga yang dikuasai kelompok Sinar Mas.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Tsunami Direlokasi ke Taikako
Redaktur : Tim Redaksi