jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi insiden tabrakan dua bus TransJakarta di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.
Rekonstruksi yang digelar sekitar pukul 09.00 WIB itu dibantu tim Traffic Accident Analysis Korlantas Mabes Polri.
BACA JUGA: Bangun Subuh, Seorang Ibu Terkejut Lihat Anaknya Berbuat Nekat di Kamar
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan penyidik akan mereskonstruksi kecelakaan itu dengan bantuan alat canggih 3 Dimensi (3D) Laser Scanner milik Traffic Accident Analysis Korlantas.
"Hari ini kami lakukan simulasi rekonstruksi menggunakan metode 3D. Jadi, kami buat visual video kejadian menggunakan alat TAA dari Korlantas," kata Argo, Selasa (26/10).
BACA JUGA: 2 Bus TransJakarta Tabrakan, Anies Sebut Bukan Peristiwa Sering Terjadi
Perwira menengah Polri itu mengatakan pihaknya menggunakan dua alat TAA untuk menentukan penyebab kecelakaaan.
Melalui alat itu, kata dia, bisa dilihat situasi sekitar lokasi kecelakaan dengan jarak padang 360 derajat.
BACA JUGA: Briptu Khairul Tamimi Tewas Bersimbah Darah Ditembak, Tak Disangka Pelakunya
"Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km per/jam saat terjadinya kecelakaan," kata Argo.
Argo mengatakan dengan bantuan alat itu juga terungkap bus yang dikendarai J (sopir) tidak sempat berusaha mengerem, tetapi baru berhenti setelah 17 meter bersama kendaraan di depannya.
"Di situ lah korban dievakuasi. Ada dua yang enggak tertolong, sopir dan penumpang," kata Argo Wiyono.
Polisi pun belum bisa menyimpulkan penyebab kecelakaan.
Sebab, polisi masih menunggu penyelidikan hingga dinyatakan rampung.
Namun, sebelumnya polisi menyebut penyebab kecelakan lantaran sopir diduga mengantuk.
"Kami belum bisa simpulkan apakah kondisi murni dari sopir atau bus itu sendiri," kata Argo.
Akibat kecelakaan itu, sebanyak 33 orang menjadi korban.
BACA JUGA: Bangun Subuh, Seorang Ibu Terkejut Lihat Anaknya Berbuat Nekat di Kamar
Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia. (cr3/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama