Polisi Harus jadi Pemberi Solusi

Minggu, 01 Juli 2012 – 17:01 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum,  Aboebakar Alhabsy, meminta Polri untuk membenahi pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, momen peringatan HUT Bhayangkara ke-66 yang bertepatan dengan tahun ketiga Grand Strategi Polri tahap kedua, seharusnya kepolisian fokus pada upaya membangun kemitraan (partnership building) dengan masyarakat.

Aboe -sapaan Aboebakar- menyatakan, pola kemitraan polisi harus dikedepankan. Dengan demikian, tidak ada lagi jarak antara Polri dengan masyarakat.

"Tema peringatan hari Bhayangkara sudah bagus, namun jangan sekedar jadi pameo belaka. Semangat revitalisasi Polri menuju pelayanan prima, yang anti KKN dan anti kekerasan harus diinternalisasikan kepada setiap petugas. Pelayanan prima harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat, jangan lagi ada keluhan dalam pengurusan SIM, pelaporan perkara ataupun penerbitan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian)," kata Aboebakar, Minggu (1/7), di Jakarta.

Ia menambahkan, layanan yang mudah dan murah harus dirasakan semua kalangan masyarakat. Jangan sampai ada diskriminasi atau KKN.

Demikian pula pada penanganan perkara pidana, Polri harus bekerja secara profesional. Menurut Aboe, jangan ada kekerasan saat pemeriksaan tersangka, saksi maupun dalam tahanan hingga membawa korban jiwa.

Politisi PKS itu wanti-wanti agar jangan ada lagi tahanan yang luka atau bahkan mati dalam tahanan kantor polisi. "Jangan sampai ada kekerasan di markas kepolisian," katanya.

Demikian pula menguatnya persoalan target tilang yang terjadi di kalangan kepolisian, harus diberantas. "Tidak boleh lagi ada hal yang demikian," ungkap Aboebakar.

Ia menambahkan, tugas berat polisi pada partnership building adalah membuat masyarakat  bisa merasakan polisi sebagai solution maker. Menurut dia, konsep polisi masyarakat merupakan kunci utama yang harus diimplementasikan oleh polri dalam tahap kemitraan ini.

"Aparat harus dapat menjadi sahabat masyarakat. Seharusnya masyarakat merasa aman ketika berada di dekat aparat, masyarakat merasa tentram ketika melihat seragam coklat," katanya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Tak Akan Lindungi Pejabat Penilep Proyek Al Quran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler