LONDON - Sejak menjadi perbincangan dunia karena situs bocoran dokumen dan data rahasia yang didirikannya, pendiri WikiLeaks Julian Assange terus berpindah-pindah persembunyian dan tempat tinggalPelariannya di London justru menjadi bumerang
BACA JUGA: RI-Saudi Sepakati Forum Perlindungan TKI
Pria Australia itu kemarin pagi (7/12) ditangkap Scotland Yard alias Kepolisian Metropolitan Inggris (Britain's Metropolitan Police).Polisi Inggris akhirnya bertindak setelah beredar perintah penangkapan yang dikeluarkan Swedia
BACA JUGA: Korea Selatan Tetap Panas
Pengadilan di Stockholm merilis surat perintah penangkapan bagi Assange pada 18 November.Mantan hacker komputer, yang terakhir muncul di depan publik pada November lalu, itu telah berkali-kali membantah tuduhan Swedia tersebut
BACA JUGA: 200 Jiwa Terkubur Longsor di Kolombia
Apalagi, WikiLeaks diburu di seluruh dunia sejak merilis ribuan memo atau kawat diplomatik AS, yang berasal dari kedubesnya di berbagai negara di seluruh dunia, pada 28 November laluPenerbitan ribuan dokumen rahasia itu membuat marah AS.Menurut juru bicara Britain's Metropolitan Police, para petugas dari unit ekstradisi menangkap Assange berdasar surat perintah penangkapan yang dirilis pemerintah Swedia"Julian Assange ditangkap setelah membuat kesepakatan di kantor polisi London pada pukul 09.30 waktu setempat (pukul 16.30 WIB)," kata juru bicara tersebutDia dijadwalkan tampil di pengadilan City of Westminster Magistrates pada siang atau sorenya.
Mark Stephen, pengacara Assange, menyatakan bahwa kliennya sengaja menyerahkan diri kepada polisiKarena itu, Assange membuat kesepakatan untuk datang ke kantor polisi LondonMenurut Stephen, Assange sengaja menyerahkan diri karena ingin membersihkan namanya"Ini hanya masalah waktuKita akan mengetahui kebenaran, keadilan, dan hukum ditegakkan," katanya.
Stephen menuturkan, dua perempuan yang mengaku sebagai korban Assange baru melaporkan kliennya itu setelah mengetahui dengan siapa mereka berhubunganSaat ini pihaknya mempelajari adanya kerancuan tentang tuduhan melakukan seks tidak aman dan hubungan tanpa persetujuan
Meski kasus tersebut tidak ada hubungan dengan manuver WikiLeaks yang membocorkan dokumen rahasia AS, Assange dan pengacaranya meyakini bahwa tuduhan itu sengaja dimanipulasi untuk alasan politis"Julian Assange akan berupaya keras untuk segera membersihkan nama baiknya," ujar Stephen.
Dia menambahkan, Assange juga sudah berupaya menemui aparat Swedia dengan berbagai caraHal itu dilakukan untuk mengetahui secara detail tuduhan yang dialamatkan kepadanyaStephen menyatakan akan berjuang keras membela kliennya dan menolak upaya Swedia mengekstradisi Assange dari InggrisDia juga enggan menyebutkan tempat persembunyian kliennya selama ini.
Jennifer Robinson, pengacara lain Assange yang berkantor di London, menyatakan bahwa kliennya selama ini hidup "tersiksa dan terisolasi"Ancaman mati terus muncul dalam sejumlah blog yang menentang anak Assange"Saya berharap dia menjalani persidangan yang adil di InggrisTetapi, jika melihat statusnya sebagai ancaman nyata bagi AS, (pengadilan yang fair) itu sepertinya mustahil," katanya kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp (ABC)"Dia dijerat otoritas Swedia atas satu dakwaan kekerasan yang melanggar hukum, dua dakwaan penganiayaan seksual, dan satu dakwaan pemerkosaan," lanjutnya.
Assange bisa saja menghadapi proses ekstradisi dalam beberapa pekan atau bulan mendatangPolisi menyebut bahwa Assange tak mungkin bebas dengan uang jaminan karena berisiko lari dari Inggris.
Juru bicara Badan Kriminal Terorganisasi Serius atau Serious Organised Crime Agency (SOCA) di London menyatakan kepada Agence-France Presse bahwa jika Assange menolak diesktradisi, akan ada sidang untuk mendengarkan argumentasinyaJika hakim memutuskan harus diekstradisi ke Swedia, Assange akan punya waktu tujuh hari untuk bandingLantas, kasusnya bisa dibawa ke Mahkamah Agung InggrisJika tidak ada banding, dia diekstradisi dalam waktu 10 hari.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates menyambut gembira penangkapan Assange"Itu kabar bagus," kata Gates kepada para wartawan saat mengunjungi tentara AS di Pangkalan Forward Operating Base Connolly, timur Afghanistan, kemarin.
Situs WikiLeaks sudah ditutup dan dicekal di ASPolitikus di negara itu mendesak supaya Assange diperlakukan seperti terorisPemerintah AS maupun banyak negara di dunia menilai publikasi dokumen dan kawat diplomatik oleh WikiLeaks mengancam keamanan nasional merekaJaksa Agung AS Eric Holder menyatakan, pemerintahan Presiden Barack Obama mengkaji rencana menggugat WikiLeaks atas penerbitan dokumen dan kawat diplomatik tersebut.
Meski mendapat tekanan dari service provider, WikiLeaks menyatakan akan jalan terus alias tidak berhenti untuk memublikasikan dokumen rahasia yang mereka dapatkanPenangkapan Assange juga tidak memengaruhi operasi WikiLeaks"Apa pun perkembangan terkait dengan Julian Assange tidak akan mengubah rencana kami merilis (dokumen) saat ini dan di masa mendatang," kata juru bicara WikiLeaks, Kristinn Hrafnsson
Bahkan, WikiLeaks kembali merilis kawat terbaru dari Kedubes AS di Saana, Yaman, setelah Assange ditangkapIsinya membeberkan bahwa Washington menyebut Yaman sebagai transit utama pengiriman senjata kepada kelompok Hamas di PalestinaMemo itu dibuat pada Juli 2009Yang dikirimkan ke Gaza lewat penyelundupan itu terdiri atas roket, senapan mesin, dan pelontar granat.
Kawat diplomatik AS lain yang dibocorkan situs tersebut mengungkapkan bahwa kelompok militan Hizbullah di Lebanon telah membeli 50 ribu roket dan rudalItu membahayakan dan meningkatkan potensi konflik dengan Israel, sekutu utama AS di Timur TengahApalagi, rudal dan roket itu mampu menjangkau wilayah Israel.
Dokumen lain yang dirilis WikiLeaks membeber bahwa AS mencurigai dubes Arab Saudi di Filipina terlibat dalam pendanaan terorisKawat diplomatik itu berasal dari pembantu keamanan Presiden (saat itu) George WBush, Francis Townsend.
Menurut WikiLeaks, ketika bertemu Menlu Arab Saudi Pangeran Saud al-Faisal di Jeddah pada 2007, Townsend mengungkapkan kecurigaannya terhadap Dubes Muhammad Amin WalySang dubes dituding ikut campur dalam pembebasan dua anggota lembaga amal Islam yang saat itu ditahan di FilipinaLembaga tersebut dituding mendanai kelompok yang terkait dengan Al Qaidah di Filipina SelatanTownsend pun minta Saudi mengakhiri penugasan WalyTernyata, Januari lalu Waly digantikan Abdullah Al Hassan sebagai dubes Saudi di Manila.
Dalam perkembangan terakhir, tekanan terhadap WikiLeaks terus meluasOtoritas Swiss menutup rekening bank milik Assange di negara itu dengan alasan bahwa dia memberikan informasi palsu saat membuka rekening tersebutPayPal juga menutup rekening Wau Holland Foundation, yayasan terkait dengan WikiLeaks
Yayasan yang berkedudukan di Jerman tersebut selama ini menyumbangkan dana bagi WikiLeaksWau Holland Foundation dilaporkan mentransfer 750 ribu euro atau USD 1 juta ke WikiLeaks pada 2009MasterCard Worldwide juga telah menyetop fasilitas pembayaran ke organisasi tersebut bagi WikiLeaks. Visa pun menghentikan seluruh pembayaran untuk WikiLeaks setelah Assange ditangkap kemarin(AFP/Rtr/AP/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Celdam Ratu Inggris Dilelang, Berminat?
Redaktur : Tim Redaksi