"Saya sangat sayangkan kerusuhan di Sampang. Penyerangan yang akhirnya menghilangkan nyawa seperti ini tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Polda harus segera turun tangan untuk meredam persoalan ini," kata Aboebakar, Minggu (26/8).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, persoalan konflik yang demikian bukan pertama kalinya untuk daerah Madura. Karenanya, tegas dia, seharusnya ada atensi khusus, bila perlu pejabat kepolisian yang ditugaskan di daerah rentan konflik yang demikian harus memiliki kemampuan khusus. "Mereka harus benar-benar memahami kultur dan budaya setempat, lebih bagus lagi bila berasal dari daerah setempat," katanya.
"Jangan sampai polisi hanya sebagai pemadam kebakaran, hanya mengirim Dalmas dan Brimob setelah terjadi konflik," tambahnya.
Dia menyatakan, fungsi intelkam dan pembinanan Polmas harus dikedepankan mulai dari satuan Polsek, sehingga semua potensi pergesekan sosial bisa diantisipasi untuk kemudian dicegah terjadinya konflik horizontal.
"Untuk menjaga stabilitas keamanan saya harap Muspida beserta jajaran MUI dan Departemen Agama Sampang bisa bertindak aktif untuk meredam persoalan ini. Sudah cukup korban jiwa yang jatuh, jangan sampai lagi menambah korban," katanya.
Dia menambahkan, para tokoh masyarakat juga memegang peran penting untuk menjaga kondisi keamanan, karenanya mereka harus dirangkul dalam penanganan konflik ini.
Seperti diketahui, kekerasan berupa penyerangan terhadap komunitas Syi’ah di Dusun Nangkernang, Desa Karanggayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Minggu, (26/8), menyebabkan korban meninggal satu orang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Golkar Sebut Denny Disorientasi
Redaktur : Tim Redaksi