jpnn.com - LUBUKBAJA - Satreskrim Polresta Barelang telah mengantongi hasil tes DNA Lia Arzalina yang diuji di Labfor Mabes Polri. Tes tersebut menunjukkan ayah biologis dari kandungan Mahasiswi STIA Ibnu Sina ini.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Memo Ardian mengatakan pihaknya mengirimkan 3 sample pengujian DNA terhadap Lia. Diantaranya, tulang tubuh Lia, tengkorak janin dan DNA ibu, Muari. Selain itu, sepatu ayah kandung, Zamzali serta DNA Andre, mantan pacar korban.
BACA JUGA: Menipu Bermodus SK PNS, Mantan DPRD Jadi Buronan
"Dari tes itu diketahui hasilnya tidak identik dengan DNA Andre. Jadi dipastikan janin itu bukan anak Andre," ujar Memo seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group) hari ini (15/9).
Memo mengaku pihaknya masih menambah barang bukti pengujian DNA dari Zamzali yang juga tewas kecelakaan sehari setelah Lia dinyatakan hilang. Rencananya, pihak polisi akan membongkar makam Zamzali di TPU Seitemiang.
BACA JUGA: Sebut JPU Lalai, Kubu Jessica: Tidak Salah Masa Mau Dihukum Mati
"Untuk pembongkaran masih menunggu instruksi pimpinan (Kapolresta). Yang jelas kita akan menambah pengiriman uji DNA ayahnya," terang Memo.
Memo menegaskan dalam kasus ini pihaknya sudah mendapatkan titik terang pelaku pembunuhan Lia. Disinggung, ada keterlibatan Zamzali, Memo enggan berkomentar.
BACA JUGA: Cekcok Usai Bercinta, Juragan Sembako Tewas di Tangan Pasangan Homonya
"Kita akan gelar dan perkuat saksi-saksi dan tukang yang bekerja di rumahnya juga. Untuk ibu (Muari) sudah tiga kali kita mintai keterangan," tuturnya.
Sebelumnya Kapolresta Barelang, Kombes Helmy Santika menegaskan pelaku pembunuhan Lia merupakan orang terdekat. Dugaan, tewasnya Lia berhubungan dengan janinnya yang berusia 6 bulan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lia Arzalina dibunuh dan ditemukan tewas di dalam hutan lindung Duriangkang, Nongsa pada 27 Juli 2016. Namun, sehari setelah Lia dinyatakan hilang, ayah Lia bernama Zamzali tewas dalam kecelakaan di jalan Trans Barelang. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot Brajamusti Sering Mengusap Matanya, Oh...Menangis?
Redaktur : Tim Redaksi