Polisi Kejar Dua Pemilik Senpi Standar ABRI

Jumat, 26 Oktober 2012 – 00:23 WIB
JAYAPURA - Juru Bicara Kapolda Papua, AKBP I Gede Sumerta Jaya menegaskan  Polres Jayawijaya tengah mengejar dua pria yang diduga pemilik senjata api (Senpi) dari seorang pria berinisial TY (20).

"TY itu ditangkap saat razia yang digelar oleh jajaran Polres Jayawijaya. Lalu dari pengakuan TY senpi jenis laras pendek  magazen Jerico Caliber 9 mm buatan istrael itu diduga milik RM dan SE, yang saat ini masih dalam pengejaran Polres Jayawijaya," ungkap I Gede seperti yang dilansir Cenderawasih Pos (JPNN Group), Kamis (25/10).
 
Dimana I Gede mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan terhadap TY, bahwa senpi dan 1 butir amunsi itu milik RM, yang mana saat itu berada di Wamena. Kemudian RM meminta SW yang berada di Puncak Jaya membawa Senpi yang dipegangnya dibawa ke Wamena.
 
"Jadi TY mengaku hanya sebagai perantara. Yang saat itu SW menyuruh TY dari Puncak Jaya ke Wamena dan membawa senpi itu, yang nantinya akan diserahkan ke pria yang disebutnya berinisial RM itu," jelasnya.
 
Akan tetapi pada saat di Wamena, lanjut I Gede, sekitar pukul 09.45 WIT, TY berhasil di amankan aparat Polsek Kota Wamena ketika razia digelar. Yang mana saat itu TY mengaku tidak membawa alat komuikasi, sehingga hanya berputar-putar di Wamena sambil mencari RM.
 
"Karena TY tidak membawa alat komunikasi sehingga TY hanya berputar-putar mencari dimana RM berada. Belum sempat bertemu RM, TY tertangkap saat Polsek Kota Wamena malakukan razia di depan Mako Polsek yang sasarannya senpi, sajam dan miras," kataya.
 
I Gede menegaskan, TY telah ditahan dengan sangkaan membawa senpi tanpa hak sebagaimana diatur dalam pasal 1 UU DRT No. 12 tahun 1951 dengan ancaman hukuman 20 tahun dan maksimal seumur hidup.  "Saat ini TY sudah ditahan di Polres Jayawijaya dan terus dilakukan pemerikasaan guna pengembangan kasus ini untuk mengetahui keterlibatan pihak lain," ujarnya.
 
I Gede menambahkan, bahwa senjata yang diamankan dari tangan SW adalah senjata standard yang digunakan ABRI. "Kami masih cari tau, apakah ini keluaran baru atau tidak. Hanya saja senjata ini standar ABRI" tuturnya.
 
Ditanya apakah senjata ini ada kaitannya dengan kelompok-kelompok lain, I Gede menjelaskan pihaknya masih mencari tau apakah ini ada sangkut pautnya dengan kelompok-kelompok yang membuat kekacauan atau kriminal. "Kami akan terus mengejar dan mendalaminya. Kita lihat nanti apa perkembangan selanjutnya," tegasnya. (ro/nan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Duduki Lahan Perguruan Tinggi Internasional

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler