jpnn.com, SAMARINDA - Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli menyatakan penyidik telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ditemukannya jenazah perempuan berinisial BMJ.
Jenazah ditemukan di gudang tempat penyimpanan barang bekas di area Apotek Kimia Farma Hidayatullah, Kota Samarinda, Kaltim.
BACA JUGA: Perampok Bersenjata Api Beraksi di Apotek K24 Pakjo Palembang, Begini Modusnya
"Gudang lama untuk menyimpan barang yang sudah tidak terpakai. Kalau ada barang tidak terpakai lagi baru dipindahkan oleh pegawai Apotek Kimia Farma yang ke sana. Jadi, jarang diakses. Memang gudang lama, hanya untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai," kata Ary dalam konferensi pers, Rabu (20/3).
Dia menyampaikan dari olah TKP kemudian telah dilakukan autopsi dan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui kronologi peristiwa bagaimana jenazah bisa berada di tempat itu dan seluruh barang bukti sudah diamankan kepolisian.
BACA JUGA: Prabowo: Terima Kasih, Pak Jokowi
Barang bukti lainnya, menurut Ary, yaitu CCTV baik dari luar maupun dari dalam milik Kimia Farma.
“Kami berkoordinasi dengan Kimia Farma yang membantu dengan memberikan CCTV itu bagaimana kami bisa urai peristiwa ini sehingga bisa terang-benderang dan bisa memberikan kepastian hukum bagi semua pihak, terutama keluarga,” jelas Ary.
BACA JUGA: Bali International Hospital Pakai Cat Interior Antibacterial & Eksterior dari Mowilex
Sementara itu, manajemen PT Kimia Farma Apotek (KFA) buka suara.
KFA selaku anak usaha PT Kimia Farma Tbk menyatakan turut berbelasungkawa kepada pihak keluarga Almarhumah BMJ yang ditemukan meninggal di gudang penyimpanan barang-barang bekas milik KFA Hidayatullah pada 18 Februari lalu.
Direktur Operasional KFA Muhardiman mengungkapkan bahwa pihaknya proaktif untuk mengusut kasus tersebut.
“Sejak ditemukannya jasad almarhumah pada Minggu (18/2), kami segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Manajemen segera memerintahkan seluruh pegawai apotek untuk koperatif dengan aparat kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dengan memberikan semua data dan informasi pendukung. Tidak ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya di tengah kunjungan ke Samarinda, Rabu (20/3).
Dia mengatakan gudang tersebut bukan merupakan gudang obat dan tidak dipakai untuk operasional harian.
Dia menambahkan KFA Unit Bisnis Samarinda telah memberikan seluruh informasi dan bukti-bukti yang diperlukan termasuk rekaman CCTV apotek.
Muhardiman memastikan pergantian pimpinan KFA Hidayatullah tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.
Pergantian tersebut merupakan bagian dari program rutin mutasi kepada 50 kepala cabang apotek untuk penyegaran Sumber Daya Manusia (SDM) di cabang-cabang Apotek Kimia Farma.
Untuk memudahkan penyelidikan, manajemen KFA menutup sementara kegiatan operasional Apotek Kimia Farma Hidayatullah per tanggal 16 Maret 2024.
Namun demikian, KFA tetap memastikan pelayanan kesehatan masyarakat melalui apotek-apotek Kimia Farma lainnya di Kota Samarinda.
"Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada aparat kepolisian khususnya Polda Kalimantan Timur, Polresta Samarinda, dan Polsek Samarinda Kota yang telah bekerja keras secara profesional melakukan penyelidikan," kata Muhardiman. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Motif Sekeluarga Bunuh Diri di Apartemen Teluk Intan Jakut? Ini Jawaban Polisi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti