jpnn.com, BOGOTA - Kepala kepolisian Kolombia bikin geger lewat pengakuannya bahwa ritual pengusiran setan alias eksorsis dan doa-doa telah menjadi senjata rahasia aparat penegak hukum selama puluhan tahun terakhir.
Jenderal Henry Sanabria mengatakan kepada media lokal bahwa praktik keagamaan tersebut telah membantu polisi, termasuk dirinya, dalam membasmi berbagai macam kejahatan, termasuk gerilyawan separatis dan kartel kokain legendaris pimpinan Pablo Escobar.
BACA JUGA: Delegasi Kolombia Pelajari Kesuksesan Reforma Agraria di Bandungan Jateng
"Keberadaan setan sudah pasti. Saya pernah melihatnya. Saya pernah merasakannya," kata sang jenderal kepada majalah Semana saat diwawancara di ruangan kerjanya yang penuh dengan simbol-simbol Katolik, Sabtu (25/3).
Sanabria mengklaim penjahat menggunakan ilmu sihir, dan mengatakan dalam satu operasi seorang petugas polisi dapat membunuh salah satu dari mereka dengan "berdoa sambil menembak".
BACA JUGA: Indonesia-Kolombia Bersinergi Genjot Budi Daya Anggrek
Dia pun menyebut ritual dan doa memiliki andil dalam operasi yang menewaskan Escobar (1993), pemimpin gerilya FARC Alfonso Cano (2011) serta panglima militernya yang dikenal sebagai "Mono Jojoy" (2010).
Pernyataan Jenderal Sanabria memicu perdebatan sengit di media sosial di Kolombia, negara sekuler dengan tradisi Katolik yang kuat.
BACA JUGA: Angelina Jolie Minta Presiden Kolombia Bantu Anak-Anak Venezuela
Namun, Presiden Gustavo Petro tidak mengungkapkan keprihatinan saat diminta menanggapi isu hangat ini oleh awak media.
"Kami mengetahui keyakinan Bapak Jenderal, tetapi yang terpenting keyakinan tersebut tidak mempengaruhi hukum, sesederhana itu," katanya. "Saya pikir dia masih menghormati hukum, sejauh yang kami tahu." (afp/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif