Polisi Langsung Bubarkan Demo di Dekat Kedubes Tiongkok, Beberapa Demonstran Ditangkap

Sabtu, 24 Oktober 2020 – 05:27 WIB
Seorang perempuan digotong oleh para polisi setelah penjaga keamanan membubarkan kelompok kecil pemrotes dekat Kedutaan Besar Tiongkok di Phnom Penh, Kamboja, Jumat (23/10/2020). Foto: ANTARA/REUTERS/Heng Mengheang/tm

jpnn.com, PNOM PENH - Aparat keamanan Kamboja membubarkan aksi protes kecil di dekat kedutaan besar Tiongkok pada Jumat yang menentang dugaan rencana untuk meningkatkan kehadiran pangkalan militer Tiongkok di negara itu.

Pihak kepolisian Kamboja menahan beberapa demonstran untuk diinterogasi.

BACA JUGA: Kembangkan Kecerdasan Buatan, Arab Saudi Gandeng Raksasa Teknologi Tiongkok

Setelah terjadi bentrokan singkat, penjaga keamanan di Kota Phnom Penh membawa tiga pengunjuk rasa ke truk pikap polisi terdekat, menurut laporan siaran langsung media lokal dan sumber Reuters.

"Kami menolak kehadiran militer Tiongkok di Kamboja," teriak seorang pengunjuk rasa sambil mengibarkan bendera Kamboja, saat seorang petugas polisi dengan suara keras memberi waktu lima menit kepada kelompok demonstran itu untuk membubarkan diri.

BACA JUGA: PM Jepang Pulang, Giliran Menlu Amerika Rayu Indonesia Jauhi Tiongkok

Pemerintah Kamboja berulang kali membantah laporan bahwa Tiongkok telah mencapai kesepakatan rahasia untuk bisa menempatkan pasukan di Pangkalan Angkatan Laut Ream.

Pemerintah Kamboja mengatakan bahwa menampung pasukan asing akan bertentangan dengan konstitusi Kamboja.

BACA JUGA: Kunjungan PM Jepang ke Indonesia Bikin Tiongkok Kebakaran Jenggot

Juru bicara kepolisian Phnom Penh, San Sok Seyha, mengatakan mereka yang ditahan telah dibawa untuk diinterogasi karena aksi unjuk rasa yang diadakan di dekat kedutaan besar Tiongkok itu belum mendapatkan izin.

"Kami perlu melindungi kedutaan dan menjaga ketertiban umum untuk semua orang," katanya.

Sebelumnya, petugas polisi di tempat kejadian telah memberi tahu beberapa wartawan untuk menghapus gambar dan video pertengkaran antara demonstran dan polisi.

Protes yang berlangsung pada Jumat itu adalah bagian dari rangkaian aksi yang dimotori oleh oposisi Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP). Tujuannya, untuk menandai ulang tahun ke-29 Perjanjian Perdamaian Paris yang mengakhiri perang saudara di Kamboja.

Kamboja, yang merupakan salah satu negara termiskin di Asia, telah menjadi sekutu penting bagi Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir dan dituduh memberi peluang bagi Beijing untuk menanamkan pengaruh sebagai imbalan atas dukungan ekonomi.

Namun, Kamboja bersikeras kebijakan luar negeri dan keamanannya tetap independen.

CNRP dibubarkan atas permintaan pemerintah Perdana Menteri Hun Sen, yang menuduh partai tersebut berencana mengambil alih kekuasaan dengan bantuan Washington. CNRP dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kamboja membantah tuduhan tersebut.

Kedutaan Tiongkok belum menanggapi permintaan komentar perihal aksi unjuk rasa tersebut. (ant/dil/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler