Polisi Masih Selidiki Motif Penusukan di Pondok Gede

Minggu, 14 Juni 2020 – 04:30 WIB
Ilustrasi penusukan. Foto: RMOL

jpnn.com, BEKASI - Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus penusukan dua pria di Kompleks Pura Melati Indah, Pondokgede, Bekasi Jumat (12/6).

“Itu yang kami masih dalami, kami rekonstruksi biar jelas semuanya duduk perkaranya, alurnya seperti apa. Parkirnya di mana, berapa jauh jaraknya itu yang harus direkonstruksi,” kata Kapolsek Pondok Gede Kompol Hersiantony, Sabtu (13/6).

BACA JUGA: Pelaku Penusukan Terhadap PSK di Hotel Tamansari Ditangkap, Ini Motifnya

Saat itu korban, VT yang merupakan pengacara bersama temannya (RD) hendak istirahat di dalam mobil dan memarkirkan mobilnya di dekat lahan kosong yang posisinya berada di dekat rumah korban.

“Korban ini kan pulang jam 3 pagi. Nah karena dia nggak bawa kunci, dia nggak bisa masuk ke rumah. Akhirnya dia istirahat di pinggir jalan, di dalam mobil,” ucap Hersiantony.

BACA JUGA: Kondisi Bripka Imam Korban Penusukan Anggota TNI Mulai Membaik

Pada saat itu pelaku, SD, kemudian mendatangi korban dan sempat terjadi adu mulut. Pelaku lalu yang menggunakan bahasa daerah, tapi korban tidak bisa menanggapi dengan baik karena tidak terlalu mengerti bahasa daerah.

“Pelaku ini keluar nanyain, nanyain apa orang sini gitu, nggak tahu ya terus saling jawab sampai akhirnya terjadi penusukan gitu,” ungkap Hersiantony.

BACA JUGA: BRI Hadir Dukung Ketahanan Pangan di Era New Normal

“Pokoknya cekcok katanya ini karena si pelaku tahu rumah yang ditunjuk sama korban itu rumahnya orang Toraja. Terus kebetulan si pelaku itu orang Toraja juga. Dia ngajak ngomong si VT ini bahasa Toraja, tapi VT ini nggak bisa jawab ya. Di situ ininya dicurigai kalau ini (VT) bukan anaknya si orang Toraja,” tambah dia.

Hersiantony menerangkan hingga kini pihaknya masih mendalami motif penusukan tersebut.

Dia mengatakan belum mau berasumsi apakah penusukan tersebut terjadi akibat rasa curiga pelaku terhadap korban yang memarkir kendaraannya di dekat lahan kosong (yang posisinya dekat dengan rumah korban) atau ada motif lainnya.

“Bisa jadi seperti itu bisa jadi pelaku khawatir, curiga. Ya sekarang kita dalami. Ini kan baru keterangan dari korban nanti kita minta keterangan dari dia (pelaku) juga,” imbuhnya.

“Itu yang kita masih dalami, kami rekonstruksi biar jelas semuanya, duduk perkaranya, alurnya seperti apa. Gitu kan. Parkirnya di mana, berapa jauh jaraknya, itu yang harus direkonstruksi,” tutupnya.(PojokBekasi)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler