jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak tiga warga Indonesia (WNI), TG (18), JJ (25) dan I (21) tertangkap di Suriah, 5 Desember lalu. Kini, ketiganya sudah berada di Indonesia setelah dideportasi oleh otoritas Turki, Minggu (25/12) kemarin.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, ketiga WNI tersebut, berada di Markas Komando Korps Brimob Polri. Ketiganya, tengah diperiksa secara intensif terkait siapa fasilitator yang memberangkatkannya ke Suriah.
BACA JUGA: Densus Geledah Kontrakan Terduga Teroris Tangsel
"Ada yang giring, nah itu lagi ditanya," kata Rikwanto di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/12).
Rikwanto menjelaskan, ketiga WNI belum bisa dipastikan apakah berniat langsung untuk bergabung dengan kelompok radikal di Suriah. Namun, ketiganya tidak mengenal satu sama lain.
"Kami lagi tanya lagi, dalami lagi siapa yang merekrutnya yang menggiringnya," kata Rikwanto.
Meski begitu, lanjut Rikwanto, pihaknya menduga bahwa fasilitator keberangkatan tiga WNI ini didalangi oleh satu jaringan. Sekarang, Detasemen Khusus 88 Antiteror masih menyelidikinya.
"Pasti satu jaringan utama cuma rekrutmennya beda-beda," imbuhnya.
Rikwanto juga mengungkapkan, pihaknya memprediksi masih banyak WNI yang berada di Suriah, seperti kasus ketiga orang tersebut. Karenanya, pengungkapan kasus ini diharapkan bisa mengungkap semua WNI yang berada di Suriah.
"Kami perkirakan masih ada. Mereka ini tidak saling kenal. Ketemunya di sana," tandas Rikwanto.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga