Polisi Masih Uber Napi Teroris yang Kabur

Senin, 03 Juni 2013 – 17:54 WIB
JAKARTA - Jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) masih memburu buronan teroris bernama Basri yang melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, Jumat, 19 April 2013 lalu.

Bahkan menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol. Boy Rafli Amar, pengejaran tidak hanya dilakukan terhadap Basri, tapi juga kelompok teroris lainnya.

"Pengembangan terhadap pencarian kelompok jaringan teror yang selama ini masih dianggap sebagai buronan atau yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) masih kita intensifkan di lapangan," kata Boy di Mabes Polri Jakarta, Senin (3/6).

Hanya saja mantan Kapoltabes Padang itu belum bisa memastikan apakah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6) memiliki keterkaiatan dengan kelompok Basri. Dia hanya bisa menduga aksi itu dilakukan kelompok teroris.

"Siapa pelaku, dan dari kelompok mana, kita belum bisa memberikan penjelasan secara rinci. Tapi memang diduga kuat tindakan di Mapolres Poso merupakan bagian dari kegiatan kelompok teror yang kerap melakukan hal serupa di beberapa tempat, seperti tahun lalu di Cirebon," terangnya.

Untuk diketahui, Basri alias Bagong alias Ayas merupakan kelompok teroris yang melarikan diri dari LP Kelas II Ampana, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah. Dia berhasil kabur saat izin menjenguk istrinya yang sakit. Ketika itu terjadi, Basri hanya ditemani seorang petugas lapas berinisial WS.

Basri merupakan narapidana terorisme dalam kasus pembunuhan mutilasi terhadap tiga orang siswi SMA di Poso 2005. Dia juga terlibat peledakan bom dan penembakan seorang kepala desa di Poso. Oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Basri divonis 19 tahun penjara pada 11 Desember 2007 lalu.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai 4 Pilar Kebangsaan Hanya Kepentingan Proyek

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler