Polisi Mendobrak Pintu Rumah Warga, Dago Elos Bandung Mencekam, Seorang Bocah Terluka

Rabu, 16 Agustus 2023 – 08:45 WIB
Tiga oknum polisi terlibat perampokan. Foto Ilustrasi polisi. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Wilayah Dago Elos, Kota Bandung sempat mencekam setelah bentrokan warga dengan polisi terjadi pada Senin (14/8) malam.

Rekaman video kejadian itu pun viral. Di antaranya memperlihatkan aksi polisi bertindak represi dengan mendobrak pintu rumah warga, bahkan melakukan perusakan.

BACA JUGA: Oknum Polisi Brigadir SA Diduga Lecehkan Tahanan Wanita, Dipaksa Begituan, Astaga

Video tersebut memperlihatkan sejumlah polisi mendobrak dan menggebrak pintu rumah warga sambil berteriak.

Saat kejadian, di rumah itu ada anak kecil yang sedang tertidur langsung terbangun seusai mendengar pintu didobrak aparat berseragam.

BACA JUGA: Mahasiswa Menduga Gempa di Kuansing Gegara Ledakan Dinamit Tambang Batu Bara, Singgung Mabes Polri

Setelah ditelusuri, kejadian itu benar terjadi di sebuah rumah warga yang terletak di sekitar Jalan Dago Elos, tepatnya di RT 02 RW 02, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.

Awak JPNN Jabar pun mewawancarai salah seorang penghuni rumah tersebut, Handika (33).

BACA JUGA: Oknum Polisi Cabul Divonis Bebas, Kejari Bengkulu Langsung Ajukan Kasasi

Handika menceritakan detik-detik polisi mendatangi rumahnya dan melakukan perusakan.

Aksi polisi itu terjadi seusai kericuhan sekitar pukul 23.30 WIB.

Menurut Handika, rumahnya tiba-tiba didatangi oleh sejumlah polisi yang mencari massa yang terlibat kericuhan.

Mereka datang dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan meminta agar pintu rumahnya dibuka.

"Dia pikir massa (yang ricuh) ada yang ngumpet, dia memaksa 'woy buka, woy buka brengsek'. Yang bukan warga asli keluar," demikian Handika menirukan perkataan polisi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/8).

Malam itu rumah Handika didobrak oleh polisi sehingga mengenai anaknya yang sedang bersembunyi di balik pintu.

Akibat tindakan itu, sang anak yang berusia 6 tahun terluka.

Sementara usai mendobrak pintu, polisi langsung masuk ke dalam rumah mencari massa yang diduga bersembunyi.

"Salah satu polisi mendobrak pintu yang di depan, nah, anak saya ketakutan. Dia ngumpet di belakang pintu. Ngumpet di belakang pintu, dia terluka, kakinya kejepit," tutur Handika.

Akan tetapi, karena di rumahnya tidak ditemukan siapa pun selain keluarganya, polisi lantas pergi begitu saja tanpa menyampaikan permintaan maaf.

Menurut Handika, akibat perbuatan polisi tersebut, anaknya sampai trauma.

Sang anak bahkan langsung menangis dan ketakutan tiap kali mendengar ada orang datang.

"Jadi trauma, sekarang anak, tuh, kalau mendengar (orang datang) trauma atau (melihat) orang tidak dikenal, itu dia ketakutan masuk kamar," ungkapnya.

Sebelumnya, polisi sempat menembakkan gas air mata ketika kericuhan terjadi di kawasan Dago Elos.

Warga yang terkena gas ait mata kemudian melarikan diri ke sejumlah ruas jalan.(mcr27/jpnn)

Artikel ini sudah tayang di laman JPNN Jabar dengan judul: Anak 6 Tahun di Dago Elos Alami Trauma Psikis Pascapendobrakan oleh Anggota Polisi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler