Polisi Mulai Kawal SPBU

Kamis, 08 Maret 2012 – 13:40 WIB

MATARAM-Berbagai spekulasi menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus dipantau Polres Mataram. Untuk mengantisipasi adanya upaya penimbunan, Satuan Intelkam Polres Mataram menerjunkan anggota untuk mengecek pendistribusiannya.

Anggota yang disebarkan itu bakal memeriksa depo-depo Pertamina, sekaligus memantau kelancaran pendistribusi BBM ke pengecer dan kesiapan stok yang bakal didistribusikan. ‘’Penimbunan memang kerap terjadi menjelang kenaikan harga BBM. Tapi,  hari ini (kemarin, red) anggota sudah diterjunkan,’’ kata Kasat Intelkam Polres Mataram AKP Febri Ismanjaya di ruang kerjanya.

Personel yang diterjunkan itu bakal memelototi pendistribusian di tingkat pangkalan dan pengecer. Karena dikhawatirkan, penimbunan itu biasa dilakukan para pengecer. ‘’Jangan sampai terjadi kecurangan pendistribusian dengan alasan stoknya habis, kemudian mereka menimbun BBM,’’ terangnya.

Ditambahkan, pengawasan tidak hanya terfokus pada pendistribusian dan penimbunan. Pihaknya juga akan melihat sinkronisasi BBM, mulai dari data distribusi , jumlah pendistribusian BBM hingga ke tingkat pengecer. ‘’Permainan harga juga tetap diawasi,’’ tandasnya.

Menurutnya, pengawasan tidak hanya pada depo dan pengecer. Namun, pihaknya juga lebih memperketat pengawasan terhadap Pertamina dan SPBU. Pihaknya bakal menempatkan anggota khusus yang fokus mengawasi aktivitas di Pertamina dan SPBU. ‘’Kita akan ingatkan jangan sampai Pertamina bermain curang. Karena setiap spekulasi yang merugikan warga akan ditindak tegas aparat,’’ katanya.

Sementara itu, sebelumnya, Koran ini mendapatkan informasi ada aktivitas bongkar muat BBM yang diduga ilegal di kawasan Ampenan, Selasa lalu (6/3). Sebuah mobil truk bernomor polisi luar daerah yang parkir di Jalan Yos Sudarso, Kebon Roek, Ampenan  menurunkan muatannya ke mobil angkutan kota  warna kuning. BBM berupa minyak tanah itu ditaruhnya di bawah tumpukan karung berwarna putih.

Sebelum memindahkan minyak tanah ke angkutan kota itu, para buruh lebih dulu mengakut karung-karung tersebut, karena minyak tanah disimpah di bawah tumpukan karung itu. Aktivitas itu berlangsung sekitar satu jam. Setelah selesai memindahkan minyak tanah itu, drum berwarna biru, truk itu bergegas meninggalkan lokasi.‘’Sejauh ini belum ada laporan yang masuk,’’ kata Febri ketika dikonfirmasi tentang informasi tersebut.

Dikatakan, potensi permainan seperti penimbunan dan menaikkan harga secara sepihak kerap terjadi menjelang finalisasi harga. Kesempatan itu banyak dimanfaatkan orang untuk menaikkan harga lebih awal dengan alasan langka dan lainnya. ‘’Sudah ada perintah langsung dari Mabes (Polri), untuk antisipasi dampak kenaikan BBM, demonstasi penolakan kenaikan BBM dan potensi penimbunan BBM,’’ katanya. (mis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 10 Pelajar Tewas Akibat Tawuran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler