Polisi: Perampok Bercadar Tebas Pengusaha dan Kuras Hartanya

Kamis, 31 Desember 2015 – 18:25 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixaabay.com

jpnn.com - PRAYA – Aksi perampokan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Lombok Tengah.       Kali ini, menimpa Sulaka Arif alias Amaq Indra (46) warga Desa Penujak Kecamatan Praya Barat.

Pengusaha ini disatroni kawanan rampok bersenjata tajam (sajam) sekitar pukul 02.02 Wita, Rabu (30/12).

BACA JUGA: Muncikari PSK yang Mampu Hohohihi Dengan 7 Pria Itu Ngeles Begini

Komplotan rampok bercadar ini masuk ke dalam rumah korban dengan cara merusak daun pintu rumah korban.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP Agung Darmawan menuturkan, korban sempat terbangun dalam kejadian ini. Namun, korban dan keluarganya tidak bisa berkutik karena     langsung ditodong sajam saat terbangun. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian leher dan pundaknya akibat tebasan sajam.

BACA JUGA: KEREN: Pesona Wisata Untuk Bulan Madu Terbaik Dunia

“Korban luka 5 centimeter di bagian bahu dan lehernya akibat tekanan sajam. Belum kita tahu apakah ditebas atau tidak, yang jelas ada luka,” tutur Agung, kemarin (30/12).   

Dalam aksinya, komplotan rampok yang diperkirakan berjumlah 8 orang ini berhasil menguras harta korban. Diantaranya uang tunai senilai Rp 145 juta, cincin emas 2 gram, dua unit handphone (HP) merek Samsung dan Blackberry. Sehingga total kerugian yang dialami korban ditaksir Rp 146 juta lebih.

BACA JUGA: SADIS! Bibir Hilang, Jasad Nursiah Terbujur di Bawah Lemari

Waktu kejadian, terang Agung, beberapa tetangga korban sempat terbangun mendengar kegaduhan itu. Namun, mereka tidak berani keluar karena langsung diancam kawanan rampok tersebut. Mereka tidak bisa berkutik dan tidak berani berteriak meminta tolong.

“Saat beraksi, kawanan rampok ini ternyata telah menjaga rumah tetangga korban juga,”  ungkapnya.

Setelah perampok ini kabur, barulah tetangga korban berani mendekat. Mereka kemudian membawa korban ke Puskesmas Penujak, untuk mendapatkan perawatan medis akibat luka yang dialaminya. Setelah mendapatkan laporan, anggota kepolisian kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Sekarang masih kita selidiki kasus ini,” ujarnya.

Menurut perwira balok tiga ini, aksi perampokan ini berbuah haluan pada musim hujan ini. Jika musim panas mereka beraksi di jalanan, musim hujan ini mereka beraksi ke rumah penduduk. “Ini juga masih kita selidiki,” tandasnya.

Informasi yang dihimpun Radar Lombok (Grup JPNN.com, Sulaka Arif diketahui baru saja menjual tanahnya dengan harga Rp 145 juta. Konon, uang ini akan digunakan korban untuk membiayai anaknya yang ingin melamar sebagai polisi. Tapi, belum saja uang digunakan para perampok ini malah mendahuluinya. “Katanya sih itu hasil jual tanah karena anaknya mau daftar polisi,” ungkap warga setempat, Hamdi.(cr-ap/fri/jpnn)   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga.. Muncikari PSK yang Bisa Layani 7 Pria Itu Masih Muda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler