jpnn.com - PRAYA – Warga Dusun Sebolet, Desa Mujur Praya Timur, Lombok Tengah (Loteng) digegerkan dengan penemuan mayat Nursiah di rumahnya, Selasa (29/12) pagi kemarin. Jasad perempuan 50 tahun itu dalam kondisi mengenaskan tanpa bibir bagian bawah.
“Yang menemukan korban adalah keponakannya Hairul Anan dan Masniatun,” kata Kapolres Loteng AKBP Nurodin SIK, melalui Kasubag Humas Polres Loteng AKP I Made Suparta, kemarin.
BACA JUGA: Astaga.. Muncikari PSK yang Bisa Layani 7 Pria Itu Masih Muda
Anak berusia masing-masing 19 tahun dan 23 tahun itu, terang Suparta, kaget begitu melihat bibinya tidak bernyawa. Saat itu, Anan dan Masniatun hendak membangunkan korban guna meminta sarapan pagi. Beberapa kali mengetuk pintu, namun tidak ada balasan dari korban.
Tanpa berpikir panjang, keduanya mendobrak pintu kamar. Namun apa yang mereka saksikan sungguh mengerikan. Sang bibi terlentang utara selatan tepati bawah lemari. Yang membuat mereka semakin ketakutan adalah, begitu melihat bibir bagian bawah korban tidak ada. Kuat dugaan bibir tersebut, disayat pisau.
BACA JUGA: Larang Tahun Baru, Pemkot Banda Aceh Berlakukan Jam Malam
“Warga pun ikut ketakutan melihat kondisi korban yang tewas mengenaskan itu,” kata Suparta.
Dari keluarga korban, tambah Suparta, sempat menolak jasad korban diotopsi ke RS Bhayangkara Polda NTB. Namun, setelah petugas menjelaskan, keluarga mengizinkan.
BACA JUGA: Pemkot Ini Minta Warganya Tak Rayakan Tahun Baru
“Untuk sementara, kami mengamankan salah satu keluarga korban inisial MN,” katanya.
MN sendiri, ungkapnya diduga yang mengetahui tewasnya korban. Di TKP ditemukan satu bilah pisau dapur, dus berisikan celana hitam MN yang terdapat bercak darah. Untuk memastikan hal tersebut, Polres menunggu proses otopsi di Bhayangkara dan penyelidikan lebih lanjut.
“Apakah warga saya ini meninggal murni atau dibunuh, kita tunggu hasil penyelidikan kepolisian,” kata Camat Praya Timur Lalu Muliardi.(dss/r3/fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Hohihihi, PSK yang Bisa Layani 7 Pria Itu Pergi Ke....
Redaktur : Tim Redaksi