TANGERANG-Aparat Polres Kota Tangerang menyelidiki kasus penjualan ginjal yang dilakukan Fahmi Rahardiansyah, 19. Warga Tangerang itu diketahui nekat menjual ginjalnya seharga Rp 50 juta melalui situs kaskus untuk biaya berobat orang tua dan kakeknya.
"Kasus ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman Satuan Reserse dan Kriminal Umum (Satreskrim)," kata Kapolres Kota Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo kepada INDOPOS (Grup JPNN), Kamis (14/3).
Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Shinto Silitonga menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan data dan saksi - saksi termasuk meminta keterangan dari orang tua dan kakek Fahmi.
"Kami ingin mencari keterangan apakah niat Fahmi ingin menjual ginjalnya itu benar-benar untuk biaya berobat orang tua dan kakeknya atau ada niat lain untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan situasi tersebut,”ujar Shinto.
Shinto menyatakan beberapa petugas kepolisian sedang mendatangi rumah Fahmi, untuk memintai ketarangan. “Kami sengaja datang ke rumah Fahmi biar pemeriksaan lebih tenang, “ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini menyatakan, hari ini (kemaren -Red) Fahmi rencananya dimintai keterangan di dinas, tapi yang bersangkutan tidak datang. “Kami ingin mencari tahu apa motivasi Fahmi ingin menjual ginjalnya. Tetapi dia (Fahmi) sekarang ini sudah dihubungi, “kata Naniek kepada INDOPOS.
Naniek menyatakan pemerintah daerah kini fokus untuki membantu pengobatan orang tua dan kekek Fahmi yang sekarang ini sedang sakit. “Orang tua Fahmi kan punya kartu Askes, ini yang sedang kami lihat apakah punya kartu tanda penduduk (KTP) Tangerang atau tidak. Yang jelas pemerintah tetap membantu pengobatan orang dan kakek Fahmi untuk berobat, “ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fahmi Rahardiansyah, nekat menjual ginjalnya seharga Rp 50 juta melalui online kaskus.co.id untuk biaya pengobatan penyakit darah tinggi dan komplikasi syaraf yang diderita ayahnya Muhammad Dicky Ahmadi, 60.
Warga gang Balaraja, Desa Telaga Sari, RT 2 RW 1 No 290, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, nekat menjual ginjalnya karena sudah tidak punya biaya lagi untuk mengobati dan melihat kondisi ayahnya yang sudah empat bulan terbaring di tempat tidur.
"Empat hari lalu saya posting di kaskus, menjual ginjal saya seharga Rp 50 juta. Saya terdesak, kebutuhan mengobati ayah sangat diperlukan uang yang banyak ," kata Fahmi.
Menurut Fahmi, selama ini telah mendapat bantuan dari keluarga dekat untuk biayanya di berobat di rumah sakit. Selama empat bulan ini, pihak keluarga berusaha segala cara untuk mencari biaya pengobatan sang ayah. Mulai hutang sampai rumah milik orang tua terpaksa digadaikan.
Mirisnya, Fahmi beserta keluarga harus mengungsi dan menempati rumah yang terbuat dari batu kali yang berada tepat di depan rumah mereka. “Rumah dan perhiasan emas terpaksa kami gadaikan untuk biaya perobatan ayah ,”ujarnya.
Apalagi dengan pendapatan dirinya Rp 1 juta perbulan sebagai buruh di salah satu pabrik baja di Balaraja, Kabupaten Tangerang, belum lah cukup menekan biaya berobat. Sebelum menjadi buruh pabrik dirinya pernah bekerja sebagai asisten dokter di sebuah klinik di Bandung. (gin)
"Kasus ini masih dalam penyelidikan dan pendalaman Satuan Reserse dan Kriminal Umum (Satreskrim)," kata Kapolres Kota Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo kepada INDOPOS (Grup JPNN), Kamis (14/3).
Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Shinto Silitonga menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan data dan saksi - saksi termasuk meminta keterangan dari orang tua dan kakek Fahmi.
"Kami ingin mencari keterangan apakah niat Fahmi ingin menjual ginjalnya itu benar-benar untuk biaya berobat orang tua dan kakeknya atau ada niat lain untuk kepentingan pribadi dengan memanfaatkan situasi tersebut,”ujar Shinto.
Shinto menyatakan beberapa petugas kepolisian sedang mendatangi rumah Fahmi, untuk memintai ketarangan. “Kami sengaja datang ke rumah Fahmi biar pemeriksaan lebih tenang, “ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini menyatakan, hari ini (kemaren -Red) Fahmi rencananya dimintai keterangan di dinas, tapi yang bersangkutan tidak datang. “Kami ingin mencari tahu apa motivasi Fahmi ingin menjual ginjalnya. Tetapi dia (Fahmi) sekarang ini sudah dihubungi, “kata Naniek kepada INDOPOS.
Naniek menyatakan pemerintah daerah kini fokus untuki membantu pengobatan orang tua dan kekek Fahmi yang sekarang ini sedang sakit. “Orang tua Fahmi kan punya kartu Askes, ini yang sedang kami lihat apakah punya kartu tanda penduduk (KTP) Tangerang atau tidak. Yang jelas pemerintah tetap membantu pengobatan orang dan kakek Fahmi untuk berobat, “ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Fahmi Rahardiansyah, nekat menjual ginjalnya seharga Rp 50 juta melalui online kaskus.co.id untuk biaya pengobatan penyakit darah tinggi dan komplikasi syaraf yang diderita ayahnya Muhammad Dicky Ahmadi, 60.
Warga gang Balaraja, Desa Telaga Sari, RT 2 RW 1 No 290, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, nekat menjual ginjalnya karena sudah tidak punya biaya lagi untuk mengobati dan melihat kondisi ayahnya yang sudah empat bulan terbaring di tempat tidur.
"Empat hari lalu saya posting di kaskus, menjual ginjal saya seharga Rp 50 juta. Saya terdesak, kebutuhan mengobati ayah sangat diperlukan uang yang banyak ," kata Fahmi.
Menurut Fahmi, selama ini telah mendapat bantuan dari keluarga dekat untuk biayanya di berobat di rumah sakit. Selama empat bulan ini, pihak keluarga berusaha segala cara untuk mencari biaya pengobatan sang ayah. Mulai hutang sampai rumah milik orang tua terpaksa digadaikan.
Mirisnya, Fahmi beserta keluarga harus mengungsi dan menempati rumah yang terbuat dari batu kali yang berada tepat di depan rumah mereka. “Rumah dan perhiasan emas terpaksa kami gadaikan untuk biaya perobatan ayah ,”ujarnya.
Apalagi dengan pendapatan dirinya Rp 1 juta perbulan sebagai buruh di salah satu pabrik baja di Balaraja, Kabupaten Tangerang, belum lah cukup menekan biaya berobat. Sebelum menjadi buruh pabrik dirinya pernah bekerja sebagai asisten dokter di sebuah klinik di Bandung. (gin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Eks Karyawan Batavia Air Ancam Tutup Tol Bandara
Redaktur : Tim Redaksi