jpnn.com, JEMBER - Kepolisian akan menyelidiki kasus ritual yang menewaskan 11 orang di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kabupaten Jawa Timur, Minggu (13/2).
Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo mengungkapkan pihaknya akan memeriksa saksi-saksi, terutama korban selamat yang mengetahui latar belakang terjadinya peristiwa ritual itu.
BACA JUGA: Mengerikan, Detik-detik Ombak Laut Selatan Menyeret Peserta Ritual, 11 Orang Meninggal Dunia
"Nanti kami lihat apakah ada indikasi pidana," kata AKBP Hery.
Sebelumnya, polisi juga melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ritual di Pantai Payangan, yang menyebabkan 11 anggota Kelompok Tunggal Jati Nusantara meninggal dunia.
BACA JUGA: Gubernur Khofifah Doakan Peserta Ritual di Pantai Payangan yang Meninggal Husnulkhatimah
"Kalau ada indikasi pidana, maka polisi akan masuk dalam tahap rangkaian penyelidikan dan penyidikan kasus ritual tersebut," tegasnya.
AKBP Hery menyebutkan pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusantara bernama Hasan merupakan korban selamat dan masih menjalani perawatan di Puskesmas Ambulu.
BACA JUGA: 20 Orang Terseret Arus Pantai Payangan Jember, Ada yang Meninggal Dunia
Hasan termasuk salah satu saksi yang akan dimintai keterangan dan sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Arya Wiguna menambahkan pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi, termasuk korban selamat dan warga di sekitar lokasi.
"Masih kami dalami kasus ritual itu," ujar AKP Komang.
Dia menegaskan jika dari pemeriksaan tersebut ditemukan unsur pidana, maka bisa dijerat Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang.
"Apalagi ada warga sekitar yang sebelumnya sudah mengingatkan agar tidak menggelar ritual di tepi laut," ungkapnya.
Sebelumnya, rombongan Kelompok Tunggal Jati Nusantara sebanyak 24 orang, termasuk sopir menggunakan armada Minibus Elf dengan Nopol DK-7526-VF berangkat menuju Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Sabtu (12/2) malam.
Setelah tiba di Pantai Payangan, sebanyak 20 orang menggelar ritual di tepi pantai, sedangkan empat orang lainnya terdiri atas sopir, seorang balita, dan dua lansia berada di sekitar area parkir kendaraan pada Minggu dini hari.
Saat ritual baru berlangsung satu jam, tiba-tiba ombak besar laut selatan menerjang peserta yang bergandengan tangan sambil melakukan ritual di tepi pantai.
Tim SAR menemukan peserta ritual sebanyak 11 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat.
Empat orang yang berada di area parkir selamat, sehingga total korban selamat sebanyak 13 orang. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi