Polisi Siapkan Operasi Besar di Tamanjeka

Datangkan 2 Kompi Brimob Kelapa Dua

Selasa, 30 Oktober 2012 – 05:02 WIB
PALU – Pihak kepolisian mulai melakukan eskalasi pergerakan pasukan di Kabupaten Poso, dalam menyisir wilayah Tamanjeka yang diduga sebagai basis kelompok teror. Guna mendukung operasi yang dilakukan di wilayah Tamanjeka, dua kompi pasukan Brimob Mabes Polri juga ikut diturunkan.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno mengatakan, guna memperketat pengamanan aparat dari unsur TNI dan Polri yang bertugas di Poso, Mabes Polri mengirimkan 2 kompi pasukan Brimob Kelapa Dua, Jakarta.

“Rencananya hari ini atau paling lambat esok hari, sekitar 200 an Brimob dari Mabes akan tiba di Palu, dan selanjutnya bertugas di Poso,” jelas Soemarno seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Selasa (30/10).

Pasukan Brimob itu, diungkapkan Soemarno, akan bertugas membantu dalam hal penindakan bagi para pelaku teror dan juga pengamanan wilayah Kabupaten Poso. Dalam hal penindakan, pasukan Brimob ini juga diterjunkan melakukan penyisiran di wilayah Tamanjeka, serta menutup ruang gerak para pelaku teror keluar dan masuk wilayah Poso.

Operasi yang mulai dilakukan di wilayah Tamanjeka beberapa hari lalu oleh pihak kepolisian dibantu TNI ini sendiri, telah membuahkan hasil. Dari hasil penyisiran Minggu (28/10), petugas berhasil mengamankan bom seberat 10 kilogram.

“Bom tersebut ditemukan dalam keadaan aktif, namun oleh tim Jibom telah dipisahkan dari pemicunya. Jibom juga masih meneliti isi rangkaian bom itu, apakah ada keterkaitan dengan temuan-temuan sebelumnya,” ungkapnya.

Dari penelitian itu, lanjut dia, polisi bisa menentukan apakah para pelaku teror di Poso hanya satu kelompok, ataukah memiliki kelompok-kelompok kecil, yang tujuannya ingin membuat teror di Kabupaten Poso. “Kami juga mengamankan salah satu warga Tamanjeka berinisial A, yang diduga sebagai pemilik bom tersebut. Karena bom ditemukan di gubuk milik warga ini,” pungkas Soemarno.

Wilayah Tamanjeka, dijelaskan mantan Kapolres Parimo ini, menjadi target operasi, karena disinyalir menjadi tempat bermukim para pelaku teror di Kabupaten Poso. “Wilayah ini dihuni juga, sekitar 500 KK. Agar warga lainnya tidak terpengaruh dengan faham-faham para pelaku teror ini, kami pihak kepolisian bersama Pemerintah Kabupaten Poso, berencana juga ingin memberikan pencerahan bagi warga yang bermukim di wilayah tersebut,” pungkas Soemarno. (agg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantai Penghibur Poso Diledakan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler