jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja.
Para mahasiswa itu akan menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
BACA JUGA: Begini Situasi Dekat Istana Negara Jelang Aksi BEM Seluruh Indonesia
Namun, sejak Kamis (15/10) malam polisi telah melakukan antisipasi dengan menutup sejumlah ruas jalan menggunakan beton. Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, penutupan itu untuk melindungi petugas.
"Kami lihat beberapa kali unjuk rasanya anarkistis ya, dan ini juga tentu untuk melindungi petugas. Karena, dari unjuk rasa kemarin juga ada beberapa anggota kami yang terluka," ujar Sambodo kepada wartawan.
BACA JUGA: BEM Seluruh Indonesia Pengin Demo Hari Ini, Sebegini Jumlah Massanya
Oleh karena itu Sambodo menegaskan, polisi lalu lintas yang bertugas juga harus terlindungi. Sebab, bisa saja ada pihak anarkistis yang menyasar petugas.
"Jangan sampai nanti kemudian tiba-tiba anggota lagi berjaga, ditabrak sama kendaraan seperti truk. Kan sudah pernah ada kejadian seperti beberapa tahun, beberapa waktu lalu," tuturnya.
BACA JUGA: Info dari Polda Metro Jaya: 69 Motor Diamankan Pascademo 1310, Ini Sanksinya
Sambodo menambahkan, dua demo terakhir berujung rusuh. Oleh karena itu Sambodo mengharapkan para peserta demo tetap tertib dan menyampaikan aspirasi mereka secara elegan.
Laporan yang masuk ke polisi menyebut aksi pada hari ini akan diikuti 2.000 pedemo. Sambodo menambahkan, Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan ratusan personelnya untuk mengamankan aksi demo.
"Kalau dari lalu lintas sendirian ada 500, kami menjaga sekitar 25 titik di Jakarta. Khusus untuk daerah ini (Patung Kuda) ya belum termasuk dengan penjagaan rutin yang setiap hari kami laksanakan," pungkas Sambodo.(mcr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama