Rata- rata, para pengemis dan gelandangan itu merupakan muka lama dan sering mangkal di titik keramaian dan sejumlah pasar. Misalnya Pasar Ikan Purbalingga maupun alun- alun. Mereka yang terjaring dilakukan pendataan dan pembinaan. Harapannya, usai dilakukan pembinaan, mereka tidak akan turun ke jalan lagi.
Kapolres Purbalingga, AKBP Ferdy Sambo SH SIK MH mengatakan, operasi penyakit masyarakat (Ops Pekat) memang sudah dimulai. Termasuk perjudian, PSK, mabuk- mabukan, preman dan lainnya. Pihaknya menurunkan lebih dari 250 personil dibantu jajaran polsek.
Pihaknya berupya mewujudkan bulan Ramadan yang nyaman dan kondusif menjelang lebaran. Prinsipnya, jika masyarakat menemukan ada tindak kejahatan segera melaporkan ke Polres atau polsek terdekat. Termasuk jika mengetahui ada pesta minuman keras maupun kejahatan usai minum minuman keras.
“Kami juga sudah mengeluarkan surat himbauan kepada masyarakat, terutama pengunjung di tempat perbelanjaan, pertokoan maupun pasar, juga bagi penumpang di terminal-terminal. Yaitu terkait antisipasi tindakan kriminal selama puasa dan menjelang lebaran,” paparnya.
Ia menambahkan, himbauan itu antara lain tidak menggunakan perhiasan emas yang mencolok saat bepergian. Karena akan menarik perhatian pelaku jambret maupun pencuri. Bahkan pihaknya memprediksi tindakan pencurian dan penjambretan akan meningkat selama Ramadan dan menjelang lebaran ini.
Sedangkan untuk penumpang kendaraan angkutan umum, ia mengingatkan untuk tidak mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. Hal ini untuk menghindari kasus penipuan, baik melalui model gendam, hipnotis maupun tukar uang dan tukar barang. “Ancaman kejahatan melalui makanan dan minuman juga harus diwaspadai pemudik ataupun penumpang secara umum,” tambahnya. (amr/bdg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Mudik Nagreg Disiapkan
Redaktur : Tim Redaksi