jpnn.com, JAKARTA - Petugas gabungan dari Direktorat Tindak Pidana (Dit Tipid) Narkoba Mabes Polri dan Polda Metro Jaya pada Sabtu (28/12) malam merazia dua tempat hiburan malam, yaitu Colloseum dan New Monggo Mas.
Di Colloseum, petugas tidak menemukan barang bukti narkoba saat menggelar razia walaupun dalam tes urin ditemukan enam orang positif narkoba.
BACA JUGA: Penghargaan Diskotek Colloseum Dicabut, Seperti Ini Hasil Koordinasi Disbudpar DKI & BNNP DKI
"Barang bukti narkoba di tempat pertama tidak ada. Sementara lokasi kedua, tempat hiburan New Monggo Mas kedapatan satu orang membawa sabu," kata Kasubdit IV Direktorat Narkoba Bareskrim Polri Kombes Gusde Wardana, Minggu (29/12).
Dalam razia di Colloseum, petugas menyisir setiap ruangan dan karaoke 1001 yang berada satu lokasi.
BACA JUGA: Pemprov DKI Diminta Segera Putuskan Nasib Diskotek Colosseum
Petugas juga meminta pengunjung dan pegawai melakukan tes urine.
Usai razia, petugas membawa enam orang dari 200 pengunjung karena positif menggunakan narkoba. Mereka digiring naik ke dalam bus untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Lepas Tanggung Jawab soal Diskotek Colosseum, Gubernur Anies Salahkan Anak Buah
"Tempat pertama rekan lihat, baru yang positif dari tes urine. Barang bukti narkoba di tempat pertama tidak ada. Ada warga negara asing, ada warga negara Indonesia," kata Wardana.
Sementara dalam proses penggeledahan di ruang diskotek New Monggo Mas di lantai lima, petugas kepolisian dari Dit Tipid Narkoba mencurigai adanya kamar yang tekunci.
Lalu petugas meminta untuk dibuka pintu tersebut, dan didapati seorang pria yang tengah bersembunyi, serta membawa tas pinggang berwarna cokelat.
Saat digeledah terdapat puluhan paket sabu, korek api, sejumlah uang dan alat hisap bong.
Pihaknya menangkap satu orang yang diduga bandar sabu dari diskotek New Monggo Mas
"Di tempat hiburan berinisial M ditemukan satu orang membawa sabu, diduga bandar," katanya.
Selain pria tersebut, polisi juga menggelandang petugas keamanan karaoke Monggo Mas lainnya karena ditemukan adanya transaksi jual beli narkoba.
Wardana mengatakan, pihaknya akan mengembangkan kasus tersebut.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy