jpnn.com, CIANJUR - Empat orang muncikari yang menjajakan belasan perempuan muda pada turis asing di perumahan elite Kota Bunga, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, diamankan polisi. Selain menangkap keempat pelaku, polisi juga mengamankan belasan korban.
“Keempat tersangka Fany, Aditya, Dasep, dan Kuswandi, ditangkap setelah petugas mendapat laporan warga yang resah dengan kegiatan perdagangan orang di perumahan yang biasa dihuni turis asing asal Timur Tengah,” kata Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto pada wartawan di Cianjur, Sabtu (28/12).
BACA JUGA: 3 Polisi yang Bikin Malu Korps Bhayangkara Itu Akhirnya Dipecat dengan Tidak Hormat
Mendapati laporan tersebut, pihaknya menurunkan anggota untuk melakukan pengintaian dan penangkapan. Tersangka yang saat itu hendak mengantarkan 11 perempuan muda dan satu laki-laki (lady boy) langsung ditangkap dan diamankan ke Mapolres Cianjur.
Berdasarkan keterangan tersangka, perempuan muda dan lak-laki tersebut akan ditawarkan pada turis asal Timur Tengah yang menghuni sejumlah vila di perumahan tersebut dengan tarif Rp500 ribu sampai Rp1 juta per jam.
BACA JUGA: Bripka Eko Sudarsono Terpaksa Ditembak Tim Gabungan Polda Jambi
“Korban perdagangan manusia ini dibawa menggunakan kendaraan roda empat, sehingga kami juga mengamankan barang bukti berupa 12 unit telepon selular dan empat kendaraan roda empat berbagai jenis,” katanya.
Saat ini, menurut dia, tersangka masih menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolres Cianjur, sedangkan belasan korban yang rata-rata masih berusia 20 tahunan akan dikirim ke panti rehabilitasi di Sukabumi.
BACA JUGA: Kapolda Jambi Perintahkan Jajarannya Buru Bripka Eko Sudarsono
“Kami akan terus menggelar operasi dan razia bekerja sama dengan instansi terkait di Pemkab Cianjur, guna menghilangkan penyakit masyarakat khususnya perdagangan manusia yang dieksploitasi untuk pekerja seks,” katanya.
Sementara beberapa korban mengatakan tergiur dengan tawaran muncikari karena faktor ekonomi. Bahkan beberapa orang di antaranya telah berkali-kali melayani turis asing yang memesan.
BACA JUGA: Berita Duka, Suadi Meninggal Dunia Secara Tragis, Kondisi Tubuh Terpisah
“Karena terdesak kebutuhan sehari-hari, saya terpaksa bekerja seperti ini. Penghasilan yang saya dapat dibagi dengan muncikari dan perantara,” kata Sintia, seorang korban yang mengaku warga Kecamatan Cipanas.(dhe)
Redaktur & Reporter : Budi