Polisi Tangkap Guru Spiritual Cabul

Senin, 02 September 2013 – 04:15 WIB

jpnn.com - JODHPUR - Kepolisian Kota Indore, Negara Bagian Madhya Pradesh, terpaksa menjemput paksa Asaram Bapu, tokoh spiritual India, dari rumahnya. Dini hari kemarin (1/9), polisi menangkap pria 72 tahun tersebut atas tuduhan pelecehan seksual. Polisi lantas menerbangkan Asaram ke Kota Jodhpur, Negara Bagian Rajasthan.

 

"Kami membawa tersangka ke Jodhpur. Sebab, di kota itulah, kasus pelecehan seksual tersebut terjadi," kata Ajay Pal Lamba, wakil kepala polisi setempat. Menurut kabar, lelaki yang oleh para pengikutnya dianggap sebagai dewa itu melecehkan seorang gadis berusia 16 tahun. Lantaran tidak bisa menerima dengan kejadian tersebut, orang tua korban yang adalah pengikut Asaram melaporkan panutan mereka itu kepada polisi.

BACA JUGA: Jurnalis Senior David Frost Tutup Usia

Sebenarnya, polisi sudah melayangkan surat panggilan kepada tokoh yang mendapat julukan Bapu atau Bapak tersebut. Namun, Asaram mengabaikan surat panggilan yang tenggat waktunya berakhir pada Jumat lalu (30/8) itu. Kepolisian Jodhpur pun terpaksa bertindak. Sabtu tengah malam (31/8) lalu, mereka bekerja sama dengan kepolisian Indore membekuk Asaram.
 
Di hadapan polisi, Asaram membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Pria berjenggot putih tersebut menganggap tuduhan itu bermuatan politis. Pelecehan seksual tersebut terjadi pada 15 Agustus lalu. Saat itu, Asaram sedang mengadakan pertemuan dengan para pengikutnya, termasuk korban dan orang tuanya.
 
Dengan alasan ingin mengusir setan yang menguasai gadis belia tersebut, Asaram lantas minta ditinggalkan berdua saja dengan korban. Saat itulah, pelecehan seksual tersebut terjadi. Korban yang namanya dirahasiakan baru bercerita kepada orang tuanya dua hari setelah kejadian.
 
Asaram memantik perhatian dunia saat mengomentari kasus pemerkosaan masal yang dialami mahasiswa 23 tahun di Kota New Delhi. Ketika itu, dia menyatakan bahwa pemerkosaan sadis tersebut bisa dihindari, asal korban minta belas kasihan para pelaku. Dia meminta publik tidak hanya menyalahkan para pelaku, tapi juga korban yang dia anggap memberikan kesempatan. Komentar itu pun langsung menuai kontroversi. (AFP/hep/c14/tia)

BACA JUGA: Sweater Zaman Batu Ditemukan dari Lelehan Salju

BACA JUGA: Mandela Jalani Perawatan di Rumah

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Perkosa Remaja, Guru Spiritual India Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler