jpnn.com - KOMPLOTAN spesialis pembobol ruko pusat perbelanjaan diringkus aparat Kepolisian Sektor Metro Tambora. Empat pria asal Pandeglang, Banten, Sopian Hadi alias Apang (34), Sanusi alias Uci (29), Saiman alias Iman (34), Asikin alias Ikin (34) diringkus usai dua kali beraksi di toko yang sama di Season City Mall, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
Dari toko aksesoris komputer dan handphone Tybytes yang berlokasi di lantai LG Blok A7 No.05 Season City Mal keempat pria yang berprofesi sebagai kuli panggul itu menguras sejumlah perangkat elektronik bernilai puluhan juta rupiah.
BACA JUGA: Sehari, Bisnis Togel Dapat Untung Rp4 Juta
Kapolsek Metro Tambora, Komisaris Dedy Tabrani mengatakan, pengungkapan kasus pembobolan toko ini teridentifikasi dari hasil rekaman kamera Circuit Close Television (CCTV) di area parkir gedung.
Target operasi komplotan Pandeglang ini menyasar ruko-ruko yang tutup sementara waktu. Aksi mereka pun terbilang cukup nekad, bergerak di siang bolong. Keempatnya lebih dulu memantau target ruko yang dibidik. Dengan mencermati pergerakan ritme kerja security yang bertugas.
BACA JUGA: Lima Anggota Brimob Polda Kaltim Dipecat
“Keempat tersangka punya peran masing-masing, satu mengawasi, satu berjaga, satu lagi menyiapkan kendaraan, dan satu lainnya sebagai eksekutor,” ucapnya saat merilis hasil tersebut di lokasi kejadian, Jumat (15/11).
Dedy menuturkan, beberapa hari sebelum aksi perdana mereka lakukan. Tersangka Sanusi yang bertugas mencari sasaran lebih dulu membidik toko komputer Tybytes. Dimana tertempel informasi di rolling door toko bertuliskan “Toko tutup untuk sementara dari tanggal 11-18 Oktober 2013”.
BACA JUGA: Tangkap Bandar Narkoba, Polisi Diteriaki Maling
“Aksi pertama mereka pada Jumat (11/10) lalu hanya Sanusi dan Sopian yang beraksi,” kata Dedy.
Kala itu, lanjut Dedy, sekitar pukul 10.15, keduanya bergerak ke lokasi. Tanpa ragu, menggunakan kunci Letter T, Sopian beraksi membobol dua gembok yang terkancing di bagian bawah rolling door.
Begitu pintu terbuka, Sanusi masuk ke dalam toko untuk menjarah elektronik yang ada. Sementara, Sopian berjaga di luar sambil menutup kembali rolling door. Puas menjarah, mereka menggembok kembali rolling door dengan gembok baru yang telah mereka siapkan. Sedangkan, gembok yang sudah dirusak dibuang ke tong sampah di sekitar lokasi mall.
“Tidak dikuncinya kunci tengah rolling door memudahkan mereka, hari pertama beraksi mereka menggasak 2 unit LCD monitor dan 20 unit USB,” kata Dedy.
Merasa kurang puas, keduanya kembali beraksi keesokan harinya, Sabtu (12/10), di waktu yang hampir sama, sekira pukul 10.30. Kali ini mereka berniat menguras habis barang yang bisa terangkut. Mengajak dua kawanan lainnya, Saiman dan Asikin untuk ikut membantu. “Aksi kedua ini lebih mudah, karena mereka memiliki kunci gembok rolling door,” ucap Dedy.
Dari aksi kedua itu, dengan cara yang sama keempatnya berhasil menggasak aksesoris komputer dan 4 unit speaker aktif, dimasukkan ke dalam dua tas besar. Usai menjarah, keempatnya berpisah di parkiran motor. Tanpa sadar rembukan keempatnya di lokasi itu terekam kamera CCTV.
“Rekaman kamera menangkap keempatnya berbagi hasil, masing-masing satu tas, lantas berkumpul di rumah kontrakan Saiman di daerah Roxi, Jakarta Pusat,” terang Dedy.
Peristiwa itu sendiri disadari Senin (14/10), setelah pihak security gedung mengabarkan ke pemilik toko. Sepulangnya menggelar pameran dari Bangka-Belitung, pada Jumat (18/10) peristiwa itu dilaporkan ke Mapolsek Metro Tambora. Diketahui sejumlah barang-barang elektronik raib.
Di antaranya, Speaker, Adaptor, Monitor, DVD Eksternal, Mouse, Keyboard, Stick PS, Plugy dan Flash Disc, Headset, dan 1 set komputer berikut monitor LCD. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 18 juta.
Setelah dilakukan penyelidikan pada Rabu (13/11), berdasarkan petunjuk rekaman CCTV wajah pelaku dapat dikenali saat keluar parkiran motor. Keempat pelaku menggunakan dua sepeda motor sewaan. Yamaha Mio B 6851 CMI warna merah marun dan Yamaha Mio A4178 VU warna hitam.
“Hasil pengembangan, tersangka Saiman berhasil dikenali, Rabu (13/11) sekira pukul 20.00 tersangka kami tangkap di rumah kontrakannya sekat Roxy, di Jalan Tomang Tinggi-Grogol Petamburan, Jakarta Barat,” ungkap Dedy.
Penangkapan berlanjut, tiga kawananannya menyusul dibekuk. Sopian Hadi ditangkap tak jauh dari kontrakan Saiman. Asikin ditangkap di Jatipulo, Jakarta Pusat. Terakhir Sanusi ditangkap di sekitar Pasar Baros, Pandeglang-Banten.
Dari penangkapan itu, hasil kejahatan yang tersisa berupa 1 unit speaker diamankan. Berikut dua unit motor dan satu kunci letter T dan sebuah kikir yang digunakan pelaku.
Keempatnya dijerat dengan Pasal 363 KUHP, Pencurian dengan Pemberatan dengan ancama penjara maksimal 7 tahun. Dedy mengatakan aksi ini tidak akan terjadi jika pihak security melakukan pengawasan lebih ketat. Ia menyarankan kepada manajemen gedung sebaiknya melakukan pembinaan kembali security yang bertugas.
“Kepada pengelola toko sebaiknya lebih waspada. Selalu berkoordinasi dengan security gedung sebelum menutup tokonya untuk sementara waktu,” pesannya.
Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Tri Bayu Nugroho menambahkan, berdasarkan hasil penyelidikan, empat anggota komplotan ini memang kerap beraksi di sejumlah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Pusat.
Sasaran mereka ruko yang tutup, sementara untuk hasil kejahatan mereka jual langsung di emperan jalan di pusat perbelanjaan elektronik. “Pengakuan mereka menjualnya di kawasan glodok,” terang Bayu.
Kepada wartawan, salah satu tersangka Saiman mengaku dirinya hanya sebatas membantu. Otak dari kejahatan yang dilakukan kelompoknya adalah Sanusi.
Bekas kuli panggul di Pasar Tanah Abang itu juga mengaku hanya mendapat bagian Rp 300 ribu dari hasil menjarah toko tersebut. Senada seperti yang diucapkan Asikin, dirinya juga mengaku terpaksa bergabung karena tuntutan ekonomi. Demi menghidupi ketiga anaknya di kampung.
“Dari hasil kemarin saya cuma dapet bagian Rp 300 ribu, kalau jadi kuli panggul sehari cuma Rp 5 - 15 ribu,” ujar pria asal Pandeglang-Banten itu.
Sementara itu, Agus Haryanto selaku Chief Security Agung Podomoro Group, yang bertugas Mal Season City mengatakan, keempat pelaku memanfaatkan kelengahan petugas security yang berjaga saat itu. “Mereka beraksi di jam petugas melakukan patroli, saat itu ada tiga petugas,” katanya.
Dia mengakui, karena banyaknya toko, pengawasan patroli keliling memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sehingga pelaku dengan mudah membaca pergerakan petugas. “Sepertinya pelaku ini sudah memantau pergerakan kami, disaat kapan kami melintas dan kapan kami berada di pos, mereka sudah cukup lihai,” katanya.
Agus juga memastikan, atas kejadian ini akan memperketat penjagaan. Terutama pengawasan pemasangan kamera CCTV. “Sebab dari hasil rekaman kamera, aksi pelaku bisa terungkap,” ujar Agus yang memastikan dua peristiwa beruntun itu yang pertama kali terjadi di gedung tersebut. (asp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lerai Keributan, Polisi Dihantam Ninja
Redaktur : Tim Redaksi