SURABAYA - Bukan hanya teroris, satu per satu kelompok penjahat kakap juga dilumpuhkan polisiRabu (8/5), empat penjahat spesialis pembobol rumah tewas ditembak anggota Unit Kejahatan Umum (Jatanum) Satreskrim Polrestabes Surabaya
BACA JUGA: Hadiri Pesta Malah Ditikam
Selama ini, mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejumlah instansi kepolisian.Empat buron itu juga pernah membobol rumah Bupati Jombang Suyanto, yang berada di Gayungsari, Surabaya
BACA JUGA: Dikeroyok Paman Sendiri, Polisi Pecah Bibir
"Aksi terakhir kelompok ini membobol rumah di Jalan Gayungsari I/21," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Coki Manurung
BACA JUGA: Diseret Sapi, IRT Tewas
Pembobolan itu dilakukan Supriyadi Cs, Selasa pagi (7/5), sekitar pukul 10.00Saat kejadian, rumah memang dalam kondisi kosongSebab, sang penghuni, Dita, sejak Minggu dini hari tidak berada di rumah karena harus menunggu suaminya yang dirawat di rumah sakit"Saya sempat pulang pada Senin pagi untuk mengambil pakaian, tapi semuanya masih ada," ujar Dita yang kemarin berada di Mapolrestabes.
Dita sendiri mengaku tidak sadar jika pada Selasa pagi rumahnya diobrak-abrik penjahatPadahal dua motornya Honda Vario S-4872-WI dan Supra D-4639-FQ serta sejumlah berhiasan berhasil dibawa kabur oleh Supriyadi CsDita baru tahu rumahnya dibobol maling setelah dia ditelepon oleh ajudan ayahnya.
Telepon itu berdasarkan kabar dari polisiSebab, polisi yang selama ini menyanggong gerak-gerik Supriyadi mendapati pria tersebut mengendari motor curian S-4872-WI"Anggota yang sedang mengintai Supriyadi langsung melakukan pengecekan ke Samsat siapa pemilik motor tersebutTernyata motor tersebut milik seorang perempuan dari Jombang yang tak lain putri bupati," ujar Coki
Dari situ anggota unit Jatanum dan subunit Vice Control langsung menguntit Supriyadi hingga Desa Banyu Tengah, Panceng, GresikDi sana terdapat sebuah rumah menjadi markas kelompok Supriyadi"Anggota akhirnya memutuskan untuk menyanggong mendapatkan informasi lebih banyak," jelas Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo.
Informasi yang didapat anak buah Anom menyebutkan Supriyadi Cs bakal mengincar sejumlah rumah lain di SurabayaRabu pagi sekitar pukul 08.00, Supriyadi memang keluar dari rumahnya menggunakan mobil Avanza W-1745-AQDi dalam mobil sewaan yang sebenarnya berplat nomor W-1742-AQ itu ada tiga orang komplotan SupriyadiYakni, Mansur (pengemudi), Stefanus Yoga Tri serta Ferdiansyah (keduanya duduk di jok tengah).
Mobil ternyata berjalan mengarah ke Citraland di SurabayaDi kompleks perumahan mewah tersebut, Supriyadi bersama komplotannya sempat sekitar tiga jam mengelilingi komplek perumahan yang cukup luas tersebut"Sepertinya mereka mengincar rumah mewah yang ada di perumahan tersebutKeempatnya juga sempat berhenti makan," ujar Anom.
Merasa tidak mendapatkan hasil, Supriyadi Cs kemudian mengarah ke tol Satelit dan masuk ke perumahan mewah KebonsariMereka mengincar salah satu rumah di komplek ituTak menunggu lama, setelah dirasa aman dua mobil polisi yang menguntit kelompok ini langsung memberhentikan kendaran pelaku.
Namun bukannya menyerah, Supriyadi yang duduk disamping supir langsung mengeluarkan senjata dan sempat menembak ke arah mobil polisiTembak menembak pun terjadiKomplotan ini pun lumpuh setelah peluru polisi mengujam di dada Supriyadi dan Mansur
Peluru polisi yang lain juga menembus punggung Stefanus Yoga Tri dan Ferdiansyah yang di duduk di belakangTembakan itu berasal dari polisi yang berada di mobil yang berada di belakang kendaraan tersangkaJenazah keempatnya pun langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Sutomo
Di dalam mobil pelaku, polisi mendapati Supriyadi membawa senpi jenis revolver kaliber 9 mmSelain Supriyadi, Stefanus juga kedapatan membawa pen gunSetelah diperiksa di markas komplotan ini di Desa Banyu Tengah, Penceng Gresik, polisi mendapati sejumlah barang buktiDi antaranya ratusan perhiasan emas, puluhan barang elektronik, dua motor milik anak bupati Jombang dan 135 butir peluru kaliber 9 mm.
Dari catatan polisi, Supriyadi Cs memang mengacak-acak sejumlah wilayah Jawa TimurSelain Surabaya, komplotan ini juga pernah membobol toko emas di Bunga Gresik pada 2010Tak tanggung-tanggung, toko emas yang dibobol itu berada tak jauh dari Mapolsek Bungah"Selama ini pelaku masuk dalam DPO Polsek Bungah," jelas Kanit Jatanum AKP Yunus Saputra.
Di Mojokerto komplotan ini juga pernah membobol rumah dan mendapatkan sejumlah perhiasan emas dan barang elektronikSedangkan di Malang, mereka dua kali melakukan pencurian kendaraan bermotor (curanmor)Di Surabaya, aksi kelompok ini tak kalah trenginasSetidaknya ada sembilan rumah yang pernah dibobol komplotan iniDiantaranya dua rumah di Gayungan, tiga rumah di Dharmahusada dan sebuah rumah masing-masing di Tegalsari
Dalam menjalankan aksinya, kelompok ini tergolong menggunakan modus lamaMereka biasa pura-pura bertamu di sebuah rumah yang telah diincarJika penghuni tak kunjung keluar, komplotan ini berusaha masuk rumah dengan merusak kunci gembok(gun/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesurupan, Gorok Leher Usus Dicincang
Redaktur : Tim Redaksi