Jasad korban ditemukan salah seorang anak kandungnya, Lorensius Subun setelah bersama saudara-saudaranya mencari selama hampir dua jam di lokasi paronisasi sapi tersebut
BACA JUGA: Kesurupan, Gorok Leher Usus Dicincang
"Waktu saya temukan, mama (korban Red) dalam keadaan terlilit tali sapiSesuai kondisi TKP jelas dia, korban diseret dengan dalam jarak yang cukup jauh
BACA JUGA: Warga Kritis Ditembak Petugas Pintu Tol
Karena derasnya seretan sapi tersebut maka rumput dan sejumlah pohon sisa tebasan seperti lamtoro bahkan pagar yang baru dibangun di lokasi kejadian rata dengan tanah"Begitu saya lihat mama mati karena terseret sapi maka saya langsung tidak berdaya dan langsung jatuh sampai muka terbentur di pohon putih
BACA JUGA: Warga Kritis Ditembak Petugas Pintu Tol
Lihat muka saya membiru karena tabrak kayu,"ujar Lorensius.Keluarga kata dia, menaruh curiga atas musibah yang menimpa ibu kandung mereka karena kemarin siang korban menghilang dari rumahMenurut dia, korban mempunyai kebiasaan hanya memberi makan sapi empat ekor sapi paron milik salah seorang pengusaha sapi di kota Kefamenanu hanya pagi dan sore hariSiang hari jelas Subun korban selalu berada di rumah untuk mengurus rumah tangga mereka
"Biasanya pergi kasi makan sapi pagiSetelah itu agak siang dia sudah pulang rumahHari ini mama keluar dari pagi sampai siang belum pulang-pulangJadi kami anak-anak juga kuatir maka kami keluar dan cari mamaTernyata firasat kami benar mama meninggal karena ditanduk dan diseret sapi paron yang selama ini dipelihara," katanya.
Kasus kematian ibu kandungnya ini menurut Lorensius Subun sudah dilaporkan ke pihak Polres TTULaporan keluarga atas masalah ini kata dia, sudah ditanggapi serius oleh Kapolres AKBPAdi Wibowo yang langsung turun ke TKP dan melakukan olah TKP sekaligus menjemput jenasah korban ke RSUD Kefamenanu
"Tadi setelah lapor polisi langsung periksa saya dan setelah itu sekita jam lima sore polisi langsung ke TKP," ujarnya.
Empat ekor sapi paron milik salah seorang pengusaha di kota Kefamenanu telah dipelihara selama kurang lebih satu tahun"Biasanya satu sekor sapi dijual maka pemilik sapi kasi uang capai sebesar dua ratus lima puluh sampai tiga ratusUang ini hanya dipakai untuk beli sirih pinang, garam, sabun dan kebutuhan kecil-kecilan lainnya," kata Theresia Subun, putri bungsu korban di ruang jenazah RSUD Kefamenanu.
Kapolres AKBP Adi Wibowo melalui Kasat Reskrim, Iptu Nugraha Pamungkas membenarkan penemuan jenasah di hutan Lil Ana sekitar bukit SasiKasus ini jelas dia, hingga tadi malam masih dalam proses penyelidikan"Pengakuan anak kandung korban, katanya korban itu mati karena ditanduk dan di seret sapi paron, tapi kami tetap menyelidikan kemungkinan penyebab lainnya," ujarnya.
Jenasah korban jelas dia, hingga pukul 2100 Wita malam tadi, masih disemayamkan di ruang jenazah RSUD Kefamenanu sambil menunggu persetujuan keluarga guna pemeriksaan medis"Kami prinsipnya mau otopsi biar tahu persis penyebab kematiannyaTapi keluarga menghendaki cukup dilakukan visum luarKami juga tidak akan paksa karena itu hak keluarga korban," pungkas Nugraha(ogi/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Vietnam Ditangkap Bawa Sabu
Redaktur : Tim Redaksi