BANDARLAMPUNG – Usai sudah pelarian Wawan Setiawan (40), pelaku penculikan dan perampasan mobil di lampu merah Jl. H.O.S. Cokroaminoto, Kelurahan Enggal, Kecamatan Enggal, Bandarlampung, Minggu (5/5).
Warga Jl. Pulau Legundi, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, itu meregang nyawa dalam baku tembak di depan gerai ponsel Ella, Jl. A.M.D., Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, Senin (27/5) pukul 01.00 WIB.
Wawan tewas dengan delapan peluru bersarang di tubuhnya. Sedangkan rekan Wawan, Hendro S. (50), warga Jl. Cut Meutia, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Telukbetung Utara, dihadiahi sebutir timah panas di pergelangan kaki kanannya.
Dari pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu unit Daihatsu Xenia silver tanpa nomor polisi milik korban Intan Melinda yang dibawa kabur pelaku, satu set sound system, satu set interior mobil milik korban, satu pucuk senjata api rakitan menyerupai FN berikut empat butir peluru, satu bilah senjata tajam jenis pisau garpu, dan satu unit mobil Avanza warna merah BE 2841 CK yang digunakan pelaku.
’’Kami masih melakukan pengembangan terkait apakah pelaku ini berkelompok,’’ kata Kapolresta Bandarlampung Kombes M. Nurochman seperti yang dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), Selasa (28/5).
Mantan Kapolres Lampung Timur itu menambahkan, dua pelaku sudah diburu petugas selama 22 hari setelah menculik korban Intan Melinda dan merampas mobil Daihatsu Xenia korban.
Modus yang dilakukan pelaku, yakni mengetok kaca mobil dan berpura-pura menanyakan alamat. Ketika korban menurunkan kaca yang dalam keadaan tertutup itu langsung diancam menggunakan pistol. ’’Pelaku menyuruh korban pindah tempat duduk dan mobilnya dibawa ketiga pelaku,’’ paparnya.
Selama diculik, korban ditutupi jaket menuju salah satu hotel di bilangan Kecamatan Tanjungkarang Timur. ’’Di sana, interior mobil milik korban dan sound system dibongkar pelaku. Setelah itu, menguras barang-barang korban, seperti dompet dan ponsel. Korban dibawa dan ditinggalkan di daerah Sukarame. Kemudian korban melapor,’’ katanya.
Atas laporan korban, polisi terus melacak pergerakan pelaku. Hingga akhirnya setelah 22 hari keberadaan pelaku terendus tengah melintas di Jl. Soekarno–Hatta menggunakan mobil Avanza warna merah BE 2841 CK. ’’Ketika itulah, kita lakukan pengejaran. Namun, pelaku malah melarikan diri dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas,’’ bebernya.
Ketika polisi berhasil memepet kendaraan pelaku, Wawan malah mengacungkan pistol jenis FN ke arah polisi. ’’Dalam baku tembak itu, Wawan terkena delapan tembakan,’’ tuturnya.
Sementara Ella (23), pemilik gerai ponsel Ella, ketika baku tembak terjadi hanya menyaksikan dalam rumah. ’’Saya sedang tidur, tapi kok terdengar bunyi petasan hingga terbangun. Ngintip dari balik jendela, ternyata ada puluhan polisi mengepung mobil Avanza. Di dalamnya ada dua orang bersenjata,’’ ungkapnya. (asy/p2/c2/ary)
Warga Jl. Pulau Legundi, Kecamatan Sukarame, Bandarlampung, itu meregang nyawa dalam baku tembak di depan gerai ponsel Ella, Jl. A.M.D., Kelurahan Bakung, Kecamatan Telukbetung Barat, Senin (27/5) pukul 01.00 WIB.
Wawan tewas dengan delapan peluru bersarang di tubuhnya. Sedangkan rekan Wawan, Hendro S. (50), warga Jl. Cut Meutia, Kelurahan Pengajaran, Kecamatan Telukbetung Utara, dihadiahi sebutir timah panas di pergelangan kaki kanannya.
Dari pelaku, polisi mengamankan barang bukti satu unit Daihatsu Xenia silver tanpa nomor polisi milik korban Intan Melinda yang dibawa kabur pelaku, satu set sound system, satu set interior mobil milik korban, satu pucuk senjata api rakitan menyerupai FN berikut empat butir peluru, satu bilah senjata tajam jenis pisau garpu, dan satu unit mobil Avanza warna merah BE 2841 CK yang digunakan pelaku.
’’Kami masih melakukan pengembangan terkait apakah pelaku ini berkelompok,’’ kata Kapolresta Bandarlampung Kombes M. Nurochman seperti yang dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), Selasa (28/5).
Mantan Kapolres Lampung Timur itu menambahkan, dua pelaku sudah diburu petugas selama 22 hari setelah menculik korban Intan Melinda dan merampas mobil Daihatsu Xenia korban.
Modus yang dilakukan pelaku, yakni mengetok kaca mobil dan berpura-pura menanyakan alamat. Ketika korban menurunkan kaca yang dalam keadaan tertutup itu langsung diancam menggunakan pistol. ’’Pelaku menyuruh korban pindah tempat duduk dan mobilnya dibawa ketiga pelaku,’’ paparnya.
Selama diculik, korban ditutupi jaket menuju salah satu hotel di bilangan Kecamatan Tanjungkarang Timur. ’’Di sana, interior mobil milik korban dan sound system dibongkar pelaku. Setelah itu, menguras barang-barang korban, seperti dompet dan ponsel. Korban dibawa dan ditinggalkan di daerah Sukarame. Kemudian korban melapor,’’ katanya.
Atas laporan korban, polisi terus melacak pergerakan pelaku. Hingga akhirnya setelah 22 hari keberadaan pelaku terendus tengah melintas di Jl. Soekarno–Hatta menggunakan mobil Avanza warna merah BE 2841 CK. ’’Ketika itulah, kita lakukan pengejaran. Namun, pelaku malah melarikan diri dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas,’’ bebernya.
Ketika polisi berhasil memepet kendaraan pelaku, Wawan malah mengacungkan pistol jenis FN ke arah polisi. ’’Dalam baku tembak itu, Wawan terkena delapan tembakan,’’ tuturnya.
Sementara Ella (23), pemilik gerai ponsel Ella, ketika baku tembak terjadi hanya menyaksikan dalam rumah. ’’Saya sedang tidur, tapi kok terdengar bunyi petasan hingga terbangun. Ngintip dari balik jendela, ternyata ada puluhan polisi mengepung mobil Avanza. Di dalamnya ada dua orang bersenjata,’’ ungkapnya. (asy/p2/c2/ary)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Penculik, Tipu Kepsek SD
Redaktur : Tim Redaksi