Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Keterangan Siapa yang Benar?

Selasa, 26 November 2024 – 13:40 WIB
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN

jpnn.com - SEMARANG - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan siswa SMK Negeri 4 Semarang berinisial GRO (17) meninggal dunia seusai terlibat tawuran di depan Perumahan Paramount Village, Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat, Minggu (24/11) dini hari.

Kombes Irwan Anwar menyatakan korban bersama teman-temannya merupakan anggota geng Tanggul Pojok yang terlibat tawuran dengan geng Seroja.

BACA JUGA: Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran

"Korban ini kebetulan dari Geng Tanggul Pojok yang saat kedua kelompok gangster ini tawuran, kemudian muncul anggota polisi," kata Kombes Irwan pada Selasa (26/11).

Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994 itu menjelaskan, anggota kepolisian mencoba melerai aksi tawuran antargeng tersebut.

BACA JUGA: 7 Mayat di Bekasi Disebut Pelaku Tawuran, Nyebur ke Kali saat Ada Patroli Polisi

Namun, menurutnya malah anggota kepolisian yang diserang oleh para pelaku tawuran.

"Kemudian dilakukan upaya untuk melerai, tetapi ternyata anggota polisi informasinya diserang sehingga dilakukan tindakan tegas (menembak, red)," ujar Irwan.

BACA JUGA: Mau Tawuran Pakai Senjata tajam, Belasan Remaja di Semarang Ditangkap

Keterangan berbeda didapat dari seorang satuan pengamanan (satpam) sekitar perumahan Paramount Village.

Dia memastikan tidak ada tawuran pada Minggu (24/11) dini hari.

"Saya jaga piket pagi. Teman saya yang jaga malam juga bilang tidak ada tawuran, kalau pun ada tawuran kami pasti akan membuat laporan (ke atasan, red)," tutur seorang satpam yang tidak mau namanya dipublikasikan.

Sementara itu, pihak sekolah meragukan pernyataan polisi yang menyebut korban merupakan pelaku tawuran atau bergabung dalam gangster.

Selama menempuh pendidikan sekolah menengah kejujuran, korban aktif dalam ekstrakurikuler Paskibraka.

"Anaknya baik, ikut ekstra Paskibraka itu anak-anak pilihan. Kami belum dapat informasi yang jelas, kami belum berani menyampaikan penyebab sampai tertembak," kata Waka Kesiswaan SMK Negeri 4 Agus Riswantini.

Seorang Staff Kesiswaan SMKN 4 Semarang Nanang Agus menambahkan ada tiga muridnya yang menjadi korban penembakan.

Dua tertembak di bagian tangan, dan GRO di bagian pinggul yang meninggal dunia.

"Iya, memang dia (korban) anggota Paskibraka. Tiga siswa, satu meninggal. Dua selamat masih di rumah sakit belum bisa dikunjungi mentalnya belum siap. Pihak keluarga juga belum mengizinkan siapa pun," ujar Nanang.

Seusai kejadian korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang. Sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), tetapi nyawa korban tak tertolong.

Dalam insiden tersebut, terdapat dua teman satu sekolah korban yang juga dilarikan ke rumah sakit. Kondisinya terdapat luka di tangan akibat tembakan. Dua teman korban itu dinyatakan selamat dalam peristiwa tersebut.

"Benar, di data kami pasien masuk IGD 24 November 2024 sekitar 01.30 pagi dengan tidak membawa identitas, masuk ke bagian bedah kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak," kata Staf Humas RSUP Dr Kariadi Semarang Aditya Kandu. (mcr5/jpnn)


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler