Polisi Temukan Kuburan Massal di Malaysia

Minggu, 24 Mei 2015 – 10:33 WIB
Polisi Malaysia menggali kuburan massal berisi kerangka orang-orang yang diyakini sebagai migran dari Myanmar dan Bangladesh.

jpnn.com - KUALALUMPUR - Polisi Malaysia mengklaim baru-baru ini menemukan kuburan massal berisi kerangka orang-orang yang diyakini sebagai migran dari Myanmar dan Bangladesh. Tepatnya penemuan itu berada di lokasi dekat Padang Besar dan Wang Kelian, Negara Bagian Perlis yang berbatasan dengan Provinsi Songkhla, Thailand bagian selatan. 

Menteri Dalam Negeri Malaysia Zahid Hamidi hari Minggu (24/5) mengatakan kepada wartawan bahwa kuburan massal yang ditemukan itu berada di perbatasan dengan Thailand, di dekat beberapa desa yang sebelumnya digunakan oleh pelaku perdagangan manusia.

BACA JUGA: Polisi Temukan Kuburan Massal di Malaysia

"Hari ini Kepala Kepolisian dan Wakil Kepala Kepolisian berada di dekat perbatasan Malaysia-Thailand untuk mengindentifikasi dan memverifikasi kuburan massal yang ditemukan oleh VAT69 (polisi satuan khusus) dan PGA (angkatan pertahanan sipil). Kuburan-kuburan ini diyakini terkait dengan kegiatan perdagangan manusia yang melibatkan migran," katanya seperti dilansir BBC, Minggu (24/5).

Dikatakan oleh Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, polisi juga menemukan kamp-kamp yang diduga digunakan untuk menyekap migran.

BACA JUGA: Bintang Porno Jepang Ini Bantah Jadi Budak Seks untuk Jutawan Tiongkok

"Selain itu kami juga menemukan 14 kamp di wilayah perbatasan yang diyakini digunakan untuk perdagangan manusia. Kami juga menemukan tiga kamp yang lebih kecil."

Media lokal melaporkan ada sekitar 30 kuburan massal yang berisi ratusan kerangka yang ditemukan, dan letaknya dekat dengan beberapa kamp tahanan yang sebelumnya digunakan pelaku perdagangan manusia.

BACA JUGA: Pengusaha Bayar Bintang Panas Ini Rp100 Miliar Demi Eksklusif selama 15 Tahun

Kuburan-kuburan massal dilaporkan ditemukan sebelum akhir pekan dan setidaknya terdapat 100 jenazah yang diyakini sebagai pengungsi Rohingya dari Myanmar dan migran Bangladesh. 

Kecurigaan terhadap kegiatan perdagangan manusia dan keberadaan kuburan massal di Negara Bagian Perlis, Malaysia, sudah lama terendus, tetapi pemerintah Malaysia sebelumnya menepisnya.

Dua pekan lalu, seorang anggota parlemen Malaysia dari daerah pemilihan Padang Besar, Perlis, Datuk Zahidi Zainul Abidin bersama Sekretaris Institut Kerjasama Islam Antarbangsa Malaysia, Mohammad Shamsuddin Damin, hendak meninjau lokasi dugaan kuburan massal di sana.

"Tapi tidak dibenarkan oleh polisi karena mereka mengatakan sedang membuat operasi besar-besaran," kata Mohammad Shamsuddin Damin

Pejabat-pejabat Malaysia sebelumnya membantah adanya kuburan massal atau kamp-kamp perbudakan semacam itu di Malaysia. Kepala Kepolisian Nasional Malaysia diperkirakan akan melangsungkan konferensi pers tentang masalah ini hari Senin (25/5). 

Beberapa kamp dan kuburan massal serupa ditemukan awal bulan ini di perbatasan yang merupakan wilayah Thailand. Para korban mencakup warga Bangladesh dan Rohingya-Myanmar.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Bulan Hidup Semobil dengan Anjing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler