Polisi Temukan Ruang Interogasi di Kantor Citibank

Sabtu, 02 April 2011 – 09:01 WIB

JAKARTA -  Polisi terus mengembangkan penyidikan terkait dugaan pembunuhan terhadap Irzen Octa, 50 tahun, ketika tengah mengurus tagihan kartu kreditnya di kantor Citibank di Menara Jamsostek, Mampang Prapatan, Jakarta SelatanPolisi kemarin menemukan ruang khusus di kantor Citibank yang digunakan untuk menekan nasabah yang dinilai tidak kooperatif membayar tagihan.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Gatot Edy Pramono mengatakan, di ruang yang disebut karyawan Citibank dengan nama ruang Cleo itu, polisi menemukan bercak darah yang diduga milik korban di dinding dan kain gorden

BACA JUGA: Citibank Harus Tanggung Jawab



"Sembilan orang saksi dari Citibank yang diperiksa mengenai standar prosedur operasi terkait ruang khusus itu," jelas Gatot dalam keterangan pers di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (1/4).

Citibank menyewa lima lantai di Menara Jamsostek, mulai lantai delapan hingga lantai delapan
Lantai lima adalah lantai khusus untuk melayani nasabah bermasalah

BACA JUGA: Pendukung Anand Krishna Demo

Di ruang yang terletak di lantai lima Menara Jamsostek tersebut, korban Irzen diduga dianiaya hingga meninggal pada Selasa (29/3) silam


Menurut pengakuan saksi, korban sempat dibiarkan tergeletak selama satu jam di ruang tersebut, sebelum akhirnya pihak Citibank menghubungi rekan korban dengan alasan korban Irzen pingsan

BACA JUGA: KTM Jadi Kawasan Pertanian Organik

Namun, keluarganya curiga korban sudah meninggal, namun tetap dibawa ke RSAL MintohardjoDokter menyatakan korban dinyatakan sudah meninggal, lantas oleh keluarganya divisum ke RSCM

Irzen Octa meninggal ketika bermaksud mengurus tagihan utang kartu kredit di kantor Citibank Menara Jamsostek pada pukul 10.30Korban yang hanya punya utang Rp 68 juta tidak mau dipaksa pegawai Citibank berinisial B untuk membayar utang senilai Rp 100 juta

Karena tidak terjadi kesepakatan, korban lantas dibawa ke ruang CleoDi ruang tersebut, korban diinterogasi oleh karyawan bagian desk collection (penagih via telepon) PT Finamas, perusahaan outscorcing Citibank bernama Arief Lukman, 27 tahunSelain Arief ada dua karyawan PT Taketama Star Mandiri, Ronald Harris Bakara, 27 tahun, dan Henry Waslinton M, 26 tahun.      

Selama interogasi, sejak pukul 11.20 hingga pukul 12.30, pelaku mengaku memukul meja, menendang kursi, memukul tangan korban, dan menepuk-nepuk bahu korbanNamun, polisi menduga korban dipukul dengan benda tumpul di bagian belakang kepala, karena hasil visum menunjukkan ada pembuluh darah pada otak korban yang pecah selain luka di bagian hidung

Ketiga pelaku sementara ini mengaku hanya menepuk-nepuk pundak korban"Kita sedang mendalami bagaimana pelaku menepuk-nepuk bahu korban itu seperti apa, karena ada indikasi luka di bagian belakang kepala korban," ujar Gatot

Dugaan penganiayaan diperkuat keterangan saksi yang sekaligus istri korban, Esi RonaldiMenurut istrinya, Irzen tidak memiliki penyakit berat berbahayaPolisi saat ini sudah menetapkan A, H, dan D sebagai tersangka penganiayaan hingga menyebabkan hilangnya nyawa

Ketika dikonfirmasi, Citibank tidak bersedia berkomentar tentang pembunuhan nasabah yang dilakukan di kantornya"Polisi sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan akan tidak pantas bagi kami untuk memberikan komentar lebih lanjut atas kasus ini," ujar Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia Ditta Amahorseya(ibl)

Kronologi
Selasa (29/3) sekitar pukul 10.08, Irzen datang di lantai lima dan didata oleh petugas keamanan bernama Anggit SaputroKeperluannya bertemu B (Boy Yanto Tambunan), karyawan outsourcing Citibank Karena tidak ada kesepakatan soal nilai utang, pada pukul 11.20 korban dibawa ke ruang Cleo, bertemu pekerja bagian kolektor bernama A (Aries Lukman), D (Donald), dan H (Hendry) Atas perintah Boy, mereka kemudian melakukan interograsi secara bergantian terkait dengan tunggakan utang IrzenPada polisi, A (Aries) mengaku memukul meja, D (Donald) menendang dan memukul tangan korban, dan H (Hendry) membentak Sekitar pukul 12.10, saksi Nur Apriliani dan Rosdianah melihat dari luar ruangan Cleo, korban dalam keadaan tergeletak di lantai, dengan posisi kaki terbujur dan mulut mengeluarkan busa Pada pukul 13.25, saksi Nur Apriliani sudah memberitahu tersangka A (Aries Lukman), tapi A (Aries) hanya tertawa saja. Pukul 13.30, A (Aries) mengambil telepon genggam korban untuk menghubungi rekan korban yang bernama Tubagus Tubagus menemukan Irzen meninggal di ruang Cleo dan lantas dibawa ke RSAL Mintohardjo dalam keadaan meninggal dan dibawa ke RSCM untuk diotopsi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aa Gym Gugat Cerai Teh Ninih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler