jpnn.com, MANOKWARI - Warga Manokwari, Papua Barat, memblokade jalan buntut dari peristiwa pembegalan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Polisi pun membuka paksa blokade ruas Jalan Maruni yang merupakan Jalan Trans Papua Barat pada Senin.
BACA JUGA: Bentrok Berujung Pambacokan Polisi di Manokwari Berawal dari Kelakuan 4 Pria Ini
Kapolresta Manokwari Kombes Rivadin Benny Simangunsong mengatakan kepolisian tidak memberikan toleransi terhadap setiap aksi blokade jalan yang menghambat aktivitas masyarakat.
"Kami tidak akan mentolerir aksi pemalangan fasilitas publik," kata Simangunsong.
BACA JUGA: AJI Kecam Keras Pengeroyokan Jurnalis Media Online di Manokwari
Dia menjelaskan pelaku pembegalan telah ditangkap dan sudah diupayakan mediasi antarkedua belah pihak (keluarga korban dan keluarga pelaku).
Namun, permintaan ganti rugi dari keluarga korban sangat tidak relevan sehingga keluarga pelaku tidak menyanggupi.
BACA JUGA: Polisi Tembak Polisi, Anggota Densus 88 Bripda Ignatius Diduga Dibunuh Secara Terencana
"Kami sudah memediasi, tetapi tidak ada titik temu karena permintaan ganti rugi di luar logika," ucap dia.
Dia menuturkan kepolisian menghormati kearifan lokal dalam menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah lapisan masyarakat setempat.
Akan tetapi, implementasi kearifan lokal kerap disalahgunakan demi mewujudkan kepentingan sekelompok orang.
"Negara tidak akan kalah dengan orang-orang yang punya kepentingan pribadi," ucap dia.
Kepolisian, kata dia, terlebih dahulu melakukan negosiasi dengan pihak keluarga korban yang melakukan blokade jalan.
Upaya tersebut tidak dihiraukan oleh kelompok warga, sehingga anggota kepolisian membuka paksa blokade ruas jalan Trans Papua Barat.
"Satu pelaku yang tembak anggota polisi dengan busur sudah ditangkap," tegas Benny.
Dia menuturkan bahwa pihaknya telah mengindentifikasi sejumlah pelaku yang diduga menjadi otak dibalik aksi blokade ruas jalan Trans Papua Barat.
Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan korban pembegalan juga dapat dijadikan sebagai tersangka jika terbukti menjadi otak dari aksi tersebut.
"Yang seharusnya korban, kami bisa jadikan tersangka. Pemalangan ini mengganggu stabilitas keamanan," tutur dia.
Benny menerangkan ada tiga titik blokade ruas jalan Trans Papua Barat di daerah Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari.
Ruas jalan yang dipalang merupakan akses utama penghubung Manokwari dengan Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.
"Ada tiga titik sudah kami buka. Arus lalu lintas yang sempat macet sudah kembali normal," ucap Benny.
Dia mengajak seluruh elemen masyarakat di Manokwari untuk turut berperan menjaga situasi kamtibmas agar tetap kondusif.
Kepolisian siap memfasilitasi masyarakat melalui musyawarah, sehingga permasalahan antar-warga bisa diselesaikan dengan baik.
"Ada cara-cara yang lebih elegan. Kita orang Indonesia, musyawarah mufakat jauh lebih baik," ujar Benny. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi, Tabrakan Innova vs Truk di Tol Tangerang-Jakarta
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti