Polisi Tewas Usai Dugem Sama Petinggi Kejari

Jumat, 26 September 2014 – 04:48 WIB

jpnn.com - LANGKAT - Kematian Brigadir Iqbal Fauzan alias Fauzan (30) tak hanya menyisakan misteri, tapi juga menyeret nama dua petinggi Kejari Stabat. Apalagi, polisi yang semasa hidupnya bertugas mengawal tahanan itu disebut tewas usai pesta ekstasi (dugem) dengan Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum) dan Kepala Seksi Perdata dan Tata Negara (Kasidatun) Kejari Stabat.

Sepekan sudah kematian Brigadir Fauzan berlalu, tapi keluarga korban terutama istrinya masih belum bisa tenang dan menerima kenyataan itu dengan ihklas. Mereka yakin ada sesuatu hal yang tak beres di balik tewasnya personel Sabhara Polres Langkat ini.

BACA JUGA: Kalimantan Membara, Nyaris 12 Ribu Hektare Lahan Ludes

Apalagi korban disebut meregang nyawa karena OD (over dosis) obat terlarang. Karena ketidak puasan itu pula, Azhariah alias Aha (32) memilih menemui Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro, Jumat (26/9) siang.

Dibeber Aha, pada hari kejadian Jumat (19/9) sekitar pukul 11.00 WIB lalu, suaminya pamitan dari rumah. Dia mengaku mau pergi ke Medan menemui Kasipidum Kejari Stabat. Fauzan mengaku ada bisnis.

BACA JUGA: Truk TNI-AL Seruduk Trailer, Enam Anggota Tewas

Bahkan, dia meminta doa istrinya agar urusannya berjalan lancar dan bisa membawa Rp 1-2 juta ke rumah sepulang dari Medan nanti. Tanpa firasat aneh, Aha melepas kepergian ayah dari anak semata wayangnya, bernama Rahmad (3) itu.

Waktu itu, sambung Aha, Fauzan pergi dengan rekan satu letingnya bernama Brigadir Zafrulah atau Mamek mengendarai mobil Toyota Avanza warna silver. Menjelang tengah hari, atau sekitar pukul 14.00 WIB, Fauzan masih sempat menghubungi Aha.

BACA JUGA: PLTU Kanci Meledak, Warga Resah

"Sekitar jam dua itu dia ada menghubungi aku. Katanya dia di Medan, baru selesai Salat Jumat," kata Aha mengenang kejadian tersebut. "Selain menghubungi aku, almarhum juga ada menghubungi saudaranya yang lain," timpalnya. Setelah itu, tak ada lagi kontak antara Aha dan suaminya tersebut.

Begitulah, menjelang pukul 22.00 WIB, Mamek dan istrinya tiba-tiba datang ke rumah Aha di Asrama Polisi (Aspol) belakang Mapolres Langkat. Setelah bertemu, istri Mamek mengajak Aha untuk pergi ke Medan melihat suaminya.

"Sekitar jam sepuluh malam, Mamek dan istrinya datang ke rumah kami. Katanya, kak, yuk kita ke Medan lihat abang, sakit dia di Medan. Bawa aja anak kakak itu," kata Aha mengulang ucapan istri Mamek kala itu. Sepontan Aha kaget dan bingung. ”Kalau abang sakit ngapain aku bawa anak" Nanti mana mengurus anak, mana mengurus abang yang sakit. Biar kutitipkan aja sama bude-nya dulu,” jawab Aha.

Masih cerita Aha. Waktu itu, dia bergerak mengantarkan anaknya ke rumah salah seorang kerabat dekatnya untuk dititipkan. Lalu, Aha bersama Mamek dan istrinya, berangkat menuju RSU Materna  Jl. Teuku Umar No 11 Medan. Setibanya di sana, Aha bertemu dengan seorang pria yang diperkenalkan Mamek sebagai salah satu petinggi Kejari Stabat.

"Ini Kasidatun kejaksaan kak," terang Mamek kala itu memperkenalkan orang tersebut. Selain pria yang diperkenalkan Mamek itu, ada juga beberapa pria lain yang mendampingi yang disebutnya staf Kejari Stabat.

Setelah itu, pria yang dikenalkan Mamek itu, mengajak Aha melihat Brigadir Fauzan di salah satu ruangan. Tapi sebelum masuk ke ruangan tersebut, petinggi Kejari Stabat itu meminta Aha untuk tabah dan sabar menerima kenyataan.

"Memangnya kenapa dengan suamiku, tanyaku waktu itu,” jelas Aha. “Pria itu bilang kalau suamiku sudah meninggal,” sambung Aha dengan mata berkaca-kaca.

Seperti tak percaya mendengar kabar tersebut, Aha langsung melihat pria yang selama ini menjadi pendamping hidupnya tersebut. Ternyata benar Brigadir Fauzan telah terbujur kaku di ruangan rumah sakit itu. Yang membuat Aha kurang terima, dari pengakuan dokter yang menangani menyebut korban meninggal sekitar pukul 18.10 WIB. (bay/deo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Usulan Daerah Baru dari Sumut Berpeluang Disahkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler