jpnn.com, PONTIANAK - Kematian tak wajar seorang mahasiswi bernama Geby dan ibunya Sumi (40) di dalam rumah Jalan Tanjung Harapan, Banjar Serasan, Pontianak, Kalbar akhirnya terungkap.
Dari hasil olah kejadian tempat perkara (TKP), polisi menyimpulkan bahwa penyebab ibu dan anak gadisnya itu meninggal dibunuh.
BACA JUGA: Imam dan Suryati Rela Melakukan Perbuatan Dosa dengan Imbalan Rp 500 Ribu
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Komarudin mengatakan, korban Sumi (40) dan anak gadisnya, Geby diduga dibunuh.
Mayat Sumi dan Geby baru ditemukan oleh keluarganya pada, Rabu malam (23/9).
BACA JUGA: Tim Forensik Temukan Fakta Baru Terkait Kasus Mahasiswi Digantung Kekasih di Ventilasi
Komarudin menjelaskan, dari hasil identifikasi korban karena mengalami luka berat di bagian kepala.
“Dari fakta-fakta yang ada di lokasi kejadian, kedua korban tersebut meninggal dengan bekas luka di bagian kepala,” jelas dia kepada wartawan.
BACA JUGA: Istri Tertidur di Depan TV, Rudi Masuk Kamar, Terjadilah
Komarudin menambahkan, dari hasil identifikasi, pembunuhan terhadap korban dilakukan dua hari sebelum mayatnya ditemukan.
Ia menyebutkan korban Sumi ditemukan tergeletak di ruang tamu sementara Geby ditemukan di ruang tengah.
Saat ditemukan, darah yang keluar dari kepala korban sudah mengering.
Polisi belum memastikan siapa pelaku pembunuhan sadis itu.
Pihaknya, tambah Komarudin masih mengejar suami ketiga Sumi yang saat ini belum diketahui keberadaannya.
“Soal siapa pelakunya? Masih kami dalami. Karena saat kami periksa, di dalam rumah tidak ada barang-barang berharga milik korban yang hilang,” terangnya.
Kematian Geby juga membuat teman-teman kampusnya bersedih. Mereka tak menyangka Geby mengalami kejadian mengenaskan di rumahnya. (on/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha