jpnn.com, MATARAM - Polisi menduga mayat perempuan tanpa identitas yang ditemukan warga di jurang tepi Jalan Raya Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, pada Rabu (5/2) malam, diduga korban penganiayaan.
Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo yang ditemui usai menggelar hasil penyelidikan sementara di Mapolsek Senggigi, Kamis malam, menjelaskan, munculnya dugaan penganiayaan berdasarkan hasil autopsi pihak Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
BACA JUGA: Reaksi Ponijo Soal Kamsiah, Istrinya yang tidak Hamil Tiba-tiba Melahirkan Bayi Perempuan
"Setelah mendapat informasi dari tim dokter, memang benar bahwa di tubuh korban ini ada bekas luka, sehingga kita bisa menilai korban ini meninggal dengan tidak wajar, artinya ada tindakan penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia," kata Bagus Wibowo.
Bekas luka yang diketahui dari hasil autopsi pada Kamis (6/2) siang itu terdapat pada bagian wajah korban. Dari hasil analisa tim dokter, luka-luka pada bagian wajah diduga akibat adanya benturan benda.
BACA JUGA: Pencari Ikan Ketemu Kantong Sampah Plastik, Penasaran Lantas Dibuka, Astaga Isinya Ternyata
"Ada juga beberapa gigi yang patah," ujarnya.
Kemudian hasil analisa lainnya disampaikan bahwa terdapat beberapa ikatan pada jasad korban, yakni pada bagian leher, pinggang dan kaki.
BACA JUGA: Kamsiah Tak Hamil, tetapi Tiba-tiba Melahirkan Bayi, Bibi: Kayak di Film Suzzanna
"Dari penilaian tim dokter, diduga korban ini meninggal karena kehabisan nafas," ucapnya.
Mayat tanpa identitas yang belakangan diketahui berjenis kelamin perempuan itu pada awalnya ditemukan warga pada Rabu (5/2) malam, sekitar pukul 21.00 Wita, dengan kondisi terbungkus dalam plastik hitam berukuran besar berlapis karung goni.
Kini jasad korban yang identitasnya belum juga terungkap ini masih disemayamkan di RS Bhayangkara Mataram.
BACA JUGA: Hendri Tak Diberi Ampun, Langsung Ditembak Mati Polisi, Dooor!
Untuk proses penyelidikan penyebab kematiannya, polisi masih terus bekerja di lapangan. Keterangan saksi yang menemukan, hasil autopsi dan juga olah TKP lanjutan yang dilaksanakan di lokasi penemuan mayat pada Kamis (6/2) pagi, menjadi dasar kepolisian dalam melaksanakan penyelidikannya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi