Polisi Vs Satpol PP Bentrok, IPW: Tangkap Provokator!

Minggu, 07 Agustus 2016 – 11:23 WIB
Ketua Presidium IPW. FOTO: Dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan Polri harus  segera mencari, menangkap, dan menahan provokator dalam bentrokan antara polisi dan Satpol PP di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/8) malam hingga Minggu (7/8) dini hari.

Sebab bentrokan antaraparatur di Makassar ini lebih berbahaya dan memalukan dibandingkan dengan bentrok bernuansa SARA di Tanjungbalai, Sumatera Utara.

BACA JUGA: CEO Message ke-6: Menpar Arief Yahya Mengupas soal Spirit Ikhsan

IPW mendesak pimpinan kepolisian dan Satpol PP di Makassar segera minta maaf karena bentrokan sepanjang malam itu membuat masyarakat ketakutan.

"Bagaimana bisa aparatur yang seharusnya menjaga keamanan malah bentrokan dan membuat gangguan keamanan bagi masyarakat," sesal Neta, Minggu (7/8).

BACA JUGA: 500 Prajurit TNI Selesai Laksanakan Latgabma Malindo 2016

Ia menambahkan, jika dalam kasus kerusuhan SARA di Tanjungbalai, polisi bisa dengan cepat menangkap 20 orang yang dituduh sebagai provokator, maka hal yang sama juga harus dilakukan di Makassar.

"Dalam  kasus Makassar, polisi juga harus bisa bekerja cepat segera menangkap dan mengumumkan provokatornya," ujar Neta.

BACA JUGA: WADUH! Kapal Tenggelam, 25 Ribu Sak Pupuk Hanyut, 11 ABK?

Provokator bentrokan di Makassar ini tidak hanya meresahkan masyarakat, tapi juga sudah berhasil mengadu domba antara aparatur keamanan, yang seharusnya sesama aparatur bisa menahan diri dan melakukan dialog jika ada masalah.

"Bukannya malah mengedepankan arogansi dan melakukan bentrokan massal yang merugikan banyak pihak," katanya.

Polri jangan berdalih bentrokan ini spontanitas. Karena durasinya sangat panjang diduga bentrokan ini sudah dirancang sehingga provokatornya harus segera ditangkap.

Bentrokan pada 6 Agustus 2016 itu membuat Bripda Michael Abraham anggota Sabhara tewas. Dalam bentrokan itu satu Satpol PP luka terkena tikaman dan delapan lainnya luka-luka dipukuli polisi.

"IPW berharap dalam menangani kasus Makassar, Polri harus transparan seperti menangani kasus Tanjungbalai,” pungkas Neta.(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BKH Dukung Polda NTT Tuntaskan Trafficking


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler