Politik Genderuwo Jurus Jokowi Semangati Rakyat agar Berani

Jumat, 09 November 2018 – 22:55 WIB
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin (TKN Jokowi-Ma'ruf) Arya Sinulingga (kanan) dan Koordinator Media TKN Jokowi-Ma'ruf, Monang Sinaga di Jakarta, Kamis (8/11). Foto: TKN Jokowi-Ma'ruf for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Perindo Arya Sinulingga menilai pernyataan Presiden Joko Widodo tentang ‘politik genderuwo’ merupakan upaya untuk mengingatkan rakyat agar tak pesimistis dan keder pada politikus yang menebar ketakutan. Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) itu menyebut ‘politik genderuwo’ sebagai istilah lain untuk pola firehose of falsehood atau membuat kebohongan untuk menciptakan ketakutan.

"Bahwa rakyat jangan mau ditakut-takuti. Ini seperti, ada orang yang menakut-nakuti, jangan lewat jalan itu karena ada genderuwo di sana. Pak Jokowi datang dan bilang jangan takut,” ujar Arya melalui pesan WhatsApp, Jumat (9/11).

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tunjuk Eks Jubir Kemendagri Jadi Sekjen DPD

Arya menegaskan, sebenarnya tidak ada hal yang perlu ditakuti. Menurutnya, pihak yang menebar ketakutan hanya menggertak saja.

“Jadi jangan mau ditakut-takuti. Mereka tak bicara fakta, hanya bluffing (menggertak, red)," tegasnya.

BACA JUGA: Brexit - Batang Tersambung Tol, Pemerataan Kian Nyata

Arya lantas mencontohkan bentuk-bentuk politik yang menebar ketakutan. Misalnya, menyebut Indonesia bakal bubar.

Contoh lainnya adalah menebar kabar bahwa 90 persen rakyat Indonesia miskin. Padahal, kata Arya, kenyataan yang terlihat justru jauh berbeda.

BACA JUGA: Siapa Genderuwo yang Dimaksud Jokowi?

"Apa ada 90 persen masyarakat miskin? Padahal kemacetan ada di mana-mana karena mobil bertambah. Bukan hanya di Jakarta, tapi juga kota di daerah," ujar Arya.

Arya menambahkan, seharusnya kampanye yang baik adalah menawarkan gagasan, mengedepankan ide-ide baru, serta menjelaskan visi dan misi kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat punya gambaran tentang pemimpin yang bisa membawa kebaikan bagi kehidupan bersama di masa mendatang.

"Jadi jangan ketakutan dibangun, supaya rakyat takut. Saya katakan, kalau yang bikin takut itu kan sebenarnya genderuwo," pungkasnya.(gwn/jpc/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Sontoloyo, Jokowi Punya Istilah Politik Genderuwo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler